Sifat "tidak enakan" terkadang mendorong kita untuk merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain, kadang-kadang di atas kepentingan dan perasaan kita sendiri. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan kerugian bagi diri kita sendiri. Selain itu, kecenderungan kita untuk mengatakan "gapapa" ketika seseorang melakukan kesalahan terhadap kita mungkin terasa enteng, namun sesungguhnya bisa menyimpan makna yang jauh lebih dalam, yang seringkali kita lewatkan.
Oleh karena itu, semoga nilai-nilai kesabaran, pemahaman, dan kejujuran selalu menuntun setiap interaksi kita. Dengan demikian, kita bisa menciptakan lingkungan di mana saling pengertian dan toleransi menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H