Pendahuluan
      Dalam konteks perubahan iklim global, pencapaian Net Zero Emission adalah salah satu prioritas utama setiap negara, termasuk negara indonesia. Badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit (BPDPKS) berperan strategis dalam mendukung upaya tersebut melalui pengelolaan dana dan program yang berfokus pada keberlanjutan industri kelapa sawit. BPDPKS juga berperan sebagai penggerak dalam mendorong inovasi dan penelitian yang bertujuan untuk mengurangi gas rumah kaca.
      Industri kelapa sawit di indonesia juga merupakan salah satu penyumbang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terbesar, dengan kontribusi signifikan mencapai Rp15,88 triliun hingga juli 2024. Melalui pajak ekspor dan insentif biodiesel, BPDPKS juga berperan penting dalam meningkatkan penjualan pendapatan negara sekaligus mendorong kegiatan kegiatan pertanian yang lebih ramah lingkungan. Program-program seperti rehabilitas kelapa sawit bagi petani kecil dan pengembangan sumber daya manusia di sektor tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tetapi juga memastikan kegiatan pertanian dilakukan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
      Oleh karena itu, peran BPDPKS dalam mencapai Net Ziro Emission sangatlah penting, tidak hanya dalam konteks lingkungan hidup tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan kontribusi perekonomian negara. Melalui  berbagai inisiatif dan program yang dilaksanakan, BPDPKS juga berkomitmen mendukung transisi  menuju perekonomian yang lebih hijau dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian nasional.
Pembahasan
1. Kontribusi BPDPKS Terhadap Peneriman Negara
BPDPKS berhasil mengumpulkan dan mengelola hingga Rp 15,88 triliun pajak ekspor sawit hinga juli 2024. Kontribusi tersebut mewakili 31,3 % PNBP BLU dan 4,6 BNBP nasional. Volume ekspor kelapa sawit pada periode ini  mencapai 19,43 ton, menunjukkan besarnya potensi industri kelapa sawit dalam mendukung stabilitas perekonomian nasional.
2. Strategi Keberlanjutan Industri Sawit
BPDPKS telah menerapkan beberapa strategi untuk mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit :
- Program rehabilitas kelapa sawit rakyat : program ini bertujuan untuk mendukung  petani swadaya dalam merehabilitasi perkebunan kelapa sawitnya dengan varietas yang lebih lestari dan kualitas.
- Stabilisasi harga CPO : stabilitasi harga minyak sawit mentah (CPO) juga merupakan strategi yang penting.
- Hilirisasi industri kelapa sawit : strategi utamanya adalah memperkuat industri hilir dengan melakukan penelitian dan mengembangkan program konversi minyak sawit menjadi bahan bakar biohidrokarbon dan program hilirisasi lainnya.
3. Implementasi dan EfektivitasÂ
Penerapan strategi-strategi ini akan sangat efektif dalam mendukung transisi industri kelapa sawit menuju praktik ramah lingkungan, contohnya :
- Melalui program rehabilitas  kelapa  sawit rakyat, BPDPKS mampu merealisasikan dana PPKS seluas 282.409 hektar dan sebanyak 124.152 jiwa di gapocton (2023 (per mei 2023) 2017).
- Pengembangan SDM PKS: Program ini telah melahirkan talenta-talenta berkaliber tinggi di bidang kelapa sawit dengan jumlah penerimaan beasiswa sebanyak 1.750 orang dan tenaga terlatih sebanyak 11.060 orang. Hingga sekarang BPDPKS terus berkomitmen menambah talenta muda di bidang sawit.
- Inovasi dan penelitian : BPDPKS telah menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga penelitian dan universitas di Indonesia untuk memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan industri kelapa saawit, mulai dari aspek perkebunan hingga aspek lingkungan.