Mohon tunggu...
Alhafiidhu Hindrawan
Alhafiidhu Hindrawan Mohon Tunggu... -

Politic entushiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisruh Pekan Kondom Nasional

8 Desember 2013   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:10 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Akhir akhir ini publik sedang kisruh tentang acara pekan kondom nasional yang di setujui oleh menteri kesehatan nafsiah mboi. Kemenkes dalam rilisnya menyebutkan bahwa acara pekan kondom nasional adalah salah satu bentuk penanggulangan dini penyakit hiv/aids yang sudah sangat kompleks. Menurut kermenkes, acara yang sudah berlangsung sejak tahun 2007 ini urgensinya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa penyakit hiv/aids sangat berbahaya, mengancam kita semua. Jangan sampai anak cucu kita menjadi korban tertularnya penyakit ini. Lantas yang menjadi pertanyaan kita, mengapa harus dengan kondom?

Apalagi di pekan kondom nasional tahun ini ada pembagian kondom gratis yang juga menjadi promosi produsen kondom. Bagi masyarakat awam apalagi yang belum menikah, acara ini tak lain hanya akan membuat perspektif yang melenceng. Menurut mereka, acara ini justru menjadi pintu terbukanya untuk seks bebas. Dan lebih ironisnya promosi pekan kondom nasional ini juga di laksanakan di kampus kampus yang tak lain adalah tempat menuntut ilmu. Beruntung, mahasiswa Indonesia sekarang sudah banyak yang cerdas. mereka menolak mentah acara tersebut salah satunya di lakukan oleh mahasiswa UGM yogya. Secara obyektif, penanggulangan dini dari penyakit hiv/aids kita setuju. Akan tetapi, cara dengan membagi bagikan kondom gratis adalah langkah yang kurang tepat. Apalagi di salah satu daerah petugas pembagi kondom ada yang bilang “di coba mas sama pacarnya” tentu itu menjadi salah satu preseden buruk bagi kementrian kesehatan.

Semoga ini menjadi bahan evaluasi kemenkes, bahwa penekanan penanggulangan penyakit hiv/aids sebenarnya meminimumkan seks bebas, pemakaian suntik yang sering berpindah tangan, dll yang lebih komprehensif. Sekian tulisan ini di buat, ini hanya opini atas keresahan atas berita tersebut, masih banyak yang harus di benahi pemerintah kita untuk membuat Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun