PENDAHULUAN
Pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia mengumumkan Visi Indonesia Emas 2045 atau tepat 100 tahun setelah kemerdekaan Indonesia. Visi Indonesia emas 2045 ini terdiri 4 pilar utama yang perlu dikuatkan sebagai upaya mencapai visi tersebut. Pilar yang pertama merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) atau pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK, di mana pilar ini berfokus pada pemberian akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mengakses pendidikan dan menerima pelatihan secara merata, sehingga setiap orang dapat memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi diri. Terdapat juga pilar yang kedua dalam Visi Indonesia Emas 2045 yaitu pembangunan ekonomi yang berkelanjutan atau ekonomi kerakyatan, di mana pilar ini mengacu pada upaya pemantapan aspek-aspek pendukung ekonomi di Indonesia secara berkelanjutan serta peningkatan partisipasi masyarakat sehingga masyarakat dapat ikut terlibat aktif dalam proses pembangunan. Selain itu, terdapat pilar ketiga yaitu pemerataan pembangunan di mana pemerataan mengacu pada percepatan pengentasan kemiskinan, pemerataan dalam kesempatan usaha dan pendapatan, juga pemerataan pembangunan infrastruktur. Adapun pilar yang keempat dalam visi ini yaitu memantapkan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan atau reformasi birokrasi di mana hal ini dilakukan dengan meningkatkan pelayanan, efisiensi, dan transparansi pemerintahan.Â
Visi Indonesia Emas 2045 ini bertujuan agar Indonesia dapat menjadi negara yang berdaulat dalam berbagai aspek seperti dalam aspek politik, ekonomi, sosial, serta keamanan, menjadi negara yang mandiri, menjadi negara yang sejahtera dengan memperbaiki kualitas hidup masyarakat, dan menjadi negara yang berkepribadian kuat dengan memperkuat identitas nasional dan budaya. Dalam mewujudkan visi ini, pemerintah telah menetapkan beberapa program atau kebijakan, namun untuk mewujudkan visi ini terdapat juga dukungan dari pihak-pihak lainnya. Pihak lain yang dapat mendukung perwujudan visi Indonesia Emas 2045 adalah satunya adalah organisasi masyarakat seperti World Harvest.Â
PEMBAHASAN
Visi Indonesia 2045 adalah cita-cita yang ingin dicapai negara Indonesia. Dalam mewujudkan Visi Indonesia 2045 dengan berfokus pada pemberdayaan masyarakat, dapat dilakukan dengan peran dan kontribusi dari organisasi masyarakat. Salah satu organisasi yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu World Harvest. World Harvest merupakan organisasi  kemanusiaan dengan fokus untuk memberikan dampak melalui tiga pilar yaitu Komunitas, Pendidikan dan Layanan Media. World Harvest yang didirikan pada tahun 1989 oleh Dr. Jimmy Oentoro. Dalam World Harvest, terdapat program-program Harvest Community Development yang bertujuan untuk menjangkau dan membantu anak dan keluarga yang kurang mampu sehingga dapat bertumbuh secara mandiri dan dapat mencapai taraf hidup yang lebih layak. World Harvest sendiri memiliki visi dan misi yang bertuju pada masyarakat. Visi dari organisasi nirlaba World Harvest ini adalah Berdampak pada dunia melalui pendidikan pengabdian kepada masyarakat dan media. Misi dari World Harvest adalah Mengubah komunitas dan bangsa.
Adapun berbagai program World Harvest dalam Harvest Community Development yang terdiri dari tiga program utama yaitu Sponsor A Child (Mensponsori Seorang Anak), Sekolah Wahana Harapan, dan Community Development (Pengembangan Komunitas). Melalui tiga program utama tersebut, World Harvest berupaya membantu komunitas-komunitas dengan penyediaan pendidikan yang berkualitas, pelayanan kesehatan, serta peluang ekonomi/lapangan pekerjaan.
Program Sponsor A Child (Mensponsori Seorang Anak) adalah sebuah program yang membantu penyediaan/pembiayaan pendidikan bagi ribuan anak yang tersebar di lebih dari 20 komunitas di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Bogor. Selain itu, para anak-anak asuh dalam program ini juga mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dan rutin sehingga anak-anak tersebut bukan hanya mendapat dukungan dalam pendidikan namun diperhatikan juga kondisinya sehingga dapat mengikuti kegiatan pendidikan secara maksimal. Bukan hanya dengan pemberian pendidikan dan pelayanan kesehatan, program Sponsor A Child ini juga mengadakan pembinaan karakter kepada para anak-anak asuh melalui seminar, pelatihan, bimbingan belajar, dan kegiatan pengembangan karakter lainnya yang mewadahi anak-anak tersebut untuk terus bertumbuh. Dalam perspektif prinsip pemberdayaan, program Sponsor A Child menunjukkan prinsip keberlanjutan di mana, para anak asuh mendapatkan bimbingan dan setiap bulannya anak-anak asuh tersebut diberikan layanan kesehatan secara rutin, sehingga program ini tidak hanya dijalankan sekali saja namun para anak terus mendapatkan bimbingan dalam meningkatkan kemampuan dan pengembangan potensi.
Selain program Sponsor A Child, adapun program Sekolah Wahana Harapan yang bergerak dalam penyediaan pendidikan yang layak bagi komunitas masyarakat yang kurang mampu. Dengan adanya program ini, anak-anak yang sulit mengakses pendidikan akibat ekonomi yang tidak mencukupi dapat memiliki pendidikan yang layak serta dapat bertumbuh dan dididik menjadi pribadi dengan karakter baik. Sekolah Wahana Harapan yang telah didirikan sejak tahun 2000, saat ini berada di empat lokasi yaitu Tegal Angus, Kampung Melayu, Kedaung, dan juga di Kepulauan Nias. Sekolah Harapan menyediakan pendidikan di jenjang TK, SD, dan SMP. Dengan adanya  Sekolah Harapan, pemberdayaan masyarakat melalui pemberian kesempatan belajar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat atau generasi muda yang akan berpengaruh di masa depan.
Berbeda dengan program Sponsor A Child dan program Sekolah Wahana Harapan yang berfokus dalam aspek pendidikan, terdapat program ketiga yaitu program Community Development (Pengembangan Komunitas) yang berbasis pemberian bantuan terhadap komunitas masyarakat. Program ini bergerak dalam memberikan pelayanan berupa pemberian makan siang gratis (Feeding Center) pada ratusan anak per hari serta penyediaan layanan kesehatan. Tidak hanya sampai disitu, program ini juga terus berjalan dengan pemberian penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat berdaya dan berkembang. Program ini turut melaksanakan kegiatan pemberian fasilitas bagi masyarakat kurang mampu dengan melakukan Bedah Rumah, juga memberikan bantuan terhadap korban bencana dan bantuan peduli Covid-19. Dalam program ini, dapat diketahui bahwa World Harvest tidak hanya sekedar berfokus pada pemberian pendidikan yang layak tetapi turut menyediakan fasilitas bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas serta memberikan perhatian terhadap pengembangan dan pertumbuhan masyarakat.
Dalam perspektif pemberdayaan masyarakat, program-program yang diadakan oleh World Harvest dapat dilihat sebagai program yang menggunakan pendekatan modern dalam pemberdayaan. Hal ini dapat diketahui di mana program-program yang dilaksanakan berjalan sesuai aspek-aspek yang ada dalam pendekatan modern dalam pemberdayaan yaitu enabling (pemampuan), facilitating (memperlancar), consulting (konsultasi), collaborating (kerja sama), mentoring (pembimbingan), supporting (dukungan), enhancing (penguatan). Dalam ketiga program yang telah disebutkan, terdapat enabling (pemampuan) di mana masyarakat dapat meningkatkan kemampuan melalui pemberian pendidikan dan penyuluhan yang ada. Selain itu, aspek facilitating (memperlancar) dapat dilihat dalam program Community Development yang memfasilitasi kebutuhan dari masyarakat yang kurang mampu sehingga dapat memperlancar kehidupan dan pertumbuhan mereka. Adapun aspek consulting (konsultasi) yang dapat dilihat dalam program Sponsor A Child di mana para anak asuh tidak hanya diberikan pembiayaan dan layanan untuk berkembang namun juga terdapat aspek consulting dalam pembinaan karakter berupa kegiatan pengembangan karakter sebagai wadah bagi para anak asuh. Dapat dilihat juga program World Harvest dalam aspek collaborating (kerja sama) di mana masyarakat dan pihak lainnya juga bisa ikut turun tangan berperan dalam menjalankan program-program tersebut. Program-program World Harvest juga berhubungan dengan aspek mentoring , supporting, dan enhancing dalam pelaksanaannya dengan terus memberikan perhatian kepada para penerima program dengan pemberian bimbingan, dukungan, dan penguatan secara berkelanjutan. Dengan demikian, dapat dilihat peran World Harvest dalam pengembangan masyarakat dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045 melalui pemberian pendidikan bagi generasi pemimpin di masa depan serta bantuan terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
KESIMPULANÂ