Mohon tunggu...
Algojo _ Yusran
Algojo _ Yusran Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/ Universitas Negeri Jakarta

Halo, perkenalkan nama saya Yusran Syah lahir pada 03 Mei 2004 di Bukittinggi. Sekarang saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan pendidikan fisika angkatan 2023. Untuk hobi saya suka membaca dan bermain game lalu untuk topik yang biasa saya sukai yaitu tentang filsafat, sejarah, pendidikan, dan sains.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fisika: Ilmu Indah atau Ilmu Sulit?

5 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 5 Juni 2024   13:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pasti, diantara kalian sudah tidak asing lagi dengan mata pelajaran fisika. Mata pelajaran yang bisa dikatakan oleh orang-orang sebagai mata pelajaran yang sangat sulit dan sangat ditakuti oleh beberapa siswa yang mungkin kurang memahami nya. Tetapi pada dasarnya semua mata pelajaran itu juga susah jika kita liat dari berbagai sudut pandang, seperti kelas musik mungkin ada orang yang tidak memiliki kehebatan di bidang tersebut atau juga ada orang yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran bahasa Inggris dengan sulit  memahami grammar nya begitupun dengan mata pelajaran fisika.

Sebenarnya, apa sih itu ilmu fisika dan mengapa kita sulit untuk mempelajari nya ilmu tersebut?. Jadi pada dasarnya ilmu fisika itu adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam dan seluruh interaksi yang terjadi di dalamnya. Jadi di dalam ilmu fisika kita dapat mempelajari banyak fenomena-fenomena alam di bumi maupun di alam semesta. Seperti di bumi, ilmu fisika membahas seperti rotasi bumi, gempa bumi, maupun gerhana sedangkan kejadian di alam semesta seperti lubang hitam, Supernova,dan lain-lain.

Dengan memahami fenomena alam tersebut, membuat pembelajaran fisika menjadi terasa sangat indah karena kita dapat tau bagaimana fenomena itu bisa terjadi dan apa sebabnya fenomena itu bisa terjadi? Jadi ada banyak sekali pertanyaan yang bisa diajukan jika kita mempelajari ilmu fisika. Tetapi walaupun dibilang ilmu indah, nyatanya beberapa siswa menganggap fisika itu ilmu sulit yang susah untuk dipelajari. 

Mempelajari ilmu fisika terasa sulit karena metode belajarnya tidak sesuai untuk mempelajari fisika. Banyak sekali saya melihat siswa/siswi di SMP maupun SMA hanya mempelajari rumus-rumus nya sahaja untuk memahami fisika. Tapi faktanya yang sudah saya rasakan sendiri, pembelajaran yang efektif untuk mempelajari fisika adalah dengan melakukan latihan soal secara terus-menerus dan bertahap yang dalam artian misalnya kita ingin mempelajari materi energi dan usaha. Nah sebelum mempelajari materi itu kita harus pastikan di materi sebelumnya yaitu materi gaya kita sudah memahaminya karena materi gaya dengan materi usaha ini saling memiliki keterkaitan. Jadi berlatih soal dahulu di materi gaya hingga dirasa sudah paham baru naik ke materi selanjutnya yaitu materi usaha.

Karena yang saya tau rumus usaha itu adalah gaya(F) dikalikan dengan perpindahan(s) yang membuat kita harus mempelajari lagi tentang gaya(F). Rumus gaya sendiri itu adalah F=massa(m) dikalikan dengan percepatan (a). 

Jadi dari contoh tersebut, bisa disimpulkan bahwa untuk mempelajari fisika itu sebenarnya tidaklah rumit karena yang membuat kita rumit itu adalah metode belajar kita sendiri yang salah. Untuk mempelajari fisika tidak hanya menghafal rumus lalu selesai, mempelajari fisika itu harus terus-menerus berlatih hingga terasa bahwa kalian nanti akan hafal sendiri dengan rumus fisika nya. Begitupun dengan mata pelajaran lain, harus lebih banyak lagi berlatih terutama mata pelajaran matematika. Untuk memahami nya pastinya bukan hanya menghafal tapi harus terjun langsung mencobanya. Menghafal juga tidak ada salahnya tetapi jika kita tidak mencobanya langsung, kita tidak akan pernah tau sesulit apa soal itu. Akhir kata sebelum mengakhiri, saya memiliki Quote dari seorang Tan Malaka yang pernah berkata "Bahwa kebiasaan menghafal itu tidak menambah kecerdasan, malah menjadikan saya bodoh, mekanis, seperti mesin". Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun