Mohon tunggu...
Algita Agnestia
Algita Agnestia Mohon Tunggu... -

mengutamakan kebaikan buat orang terkasih

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mulianya Hati Ibu (Pahlawanku)

11 November 2014   05:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini adalah hari spesial di mana semua masyarakat memperingati hari pahlawan yang tepatnya jatuh pada tgl 10 November, hanya sekedar berbagi cerita katakanlah saya memberi judul ini “MULIANYA HATI IBU ( PAHLAWANKU )”

sebaik-baiknya ibu orang lain ibukulah yang luar biasa, ibukulah pahlawanku beliau sangat saya cintai melebihi diriku sendiri beliau adalah orang yang paling istimewa sebelum ayah dalam hidup saya, kekuatanya mengandungku,melahirkanku dan kesetiannya membesarkanku dan menemaniku inilah patut saya muliakan dan tidak akan pernah bisa saya lupakan,kadang saya berfikir sudah banyak dosa yang mungkin saya tunjukan kepadanya hingga melukai perasaanya, tetapi luar biasa mulianya hati ibu dengan menahan perasaan yang amat terpukul seorang ibu tidak akan pernah berhenti berdoa untuk kebahagiaan anaknya apapun untuk kebaikan anaknya. Dengan tidak adanya Ayah, beliau sering kali menguatkan saya dan saudara-saudara saya memberi ketabahan,kesabaran,dan semangat dalam menghadapi hidup ini yang sebagai manusia biasa jauh di dalam lubuk hatinya beliau juga jelas merasa kehilangan itu ada tetapi hal itu tidak dia nampakan kepada anak-anaknya, semua nasehat-nasehat tidak henti dia berikan kepada saya, dengan tegas memarahi kami jika itu beliau menganggap itu salah tetapi berdosanya saya kadang nasehat-nasehat itu tidak saya dengarkan ingin sekali rasanya menghukum diri ini.saya sadar seorang ibu tidak pernah mengharapkan sesuatu dari anaknya ibu hanya menginginkan kebaikan dan kebahagiaan untuk anaknya,beliau sering berkata sperti itu kepada saya,air mata jatuh apa yang bisa saya perbuat untuk ibu…’’Tolong Beri saya kesempatan Tuhan untuk membahagiakanya lahir dan batin” inilah permohonan kecil yang selalu saya ucapkan walaupun hanya di dalam hati. Tidak ada satupun di dunia ini yang lebih berjasa dari pada ibu apapun itu, kesabaran dan ketegaranya yang membuat saya kuat sampai detik ini. Kalau Tuhan menghendaki orang yang paling utama yang patut saya bahagiakan adalah ibu. Setiap malam mungkin hanya doa yang bisa saya panjatkan untuknya meminta agar Tuhan selalu melindunginya,memberikan umur panjang, dan memudahkan rezkinya kelak nanti saya bisa membahagiakanya.

Terimaksiih ibu… Love you…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun