Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis dan Motivator Level 5

Peduli, Memberi dan Berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran Mahal dari Sonya Beru Sembiring Depari

8 April 2016   13:48 Diperbarui: 8 April 2016   15:16 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebenarnya apa salah Sonya Depari? Apa kah salah dia mengaku anak jenderal, ketika bersama teman temannya dia ditilang polisi? Apakah Sonya satu satunya orang di republik ini yang mengaku anak jenderal, atau teman, atau kerabat, atau kenalan seorang pejabat jika suatu saat ditilang polisi?

 Enggak usah  terlalu jauh dulu dianalisa lah.  Apalagi kalau mengatakan  ini karena kegagalan sistem pendidikan kita, karena miskinnya pengajaran orang tua dan lain lain.  Apa yang dilakukan atau dikatakan Sonya adalah reaksi spontan ketika menghadapi polisi dalam posisi yang lebih lemah seperti ditilang.  Dan reaksi seperti itu bukan hanya ada dalam bawah sadar Sonya anak remaja itu.

Saya pun berani taruhan bahwa mungkin lebih 6 dari sepuluh orang yang ditilang polisi segera menyebutkan nama pejabat kepolisian yang dia kenal. Sebab saya sudah banyak mendengar pegakuan baik dari anak remaja maupun para orang tua yang mempunyai status yang sangat terhormat, bagaimana mereka bereaksi kalau berurusan dengan polisi

 Apa yang dilakuan Sonya adalah merupakan hasil pengajaran tidak langsung yang dia alami saat menonton hal hal serupa di televisi dan media media yang lain.  Lihat lah tontonan di televisi tentang kasus papa minta saham beberapa waktu yang lalu. Bukankah polanya sama? Bukankah tokoh tokoh dalam kasus itu juga menyebut nyebut nama pejabat untuk mewujudkan dan membereskan keinginannya?

 Bullying kepada Sonya sungguh sangat banyak sekali dan belum berhenti sampai sekarang.  Demikian juga pemberitaan  Irjen Pol Arman Depari pun semakin menjadi jadi dan bisa saja akan dimanfaatkan orang orang yang tidak suka atau takut kepada Deputy Kepala BNN itu.  Dan dampak yang paling tragis adalah meninggalnya ayah  kandung dari Sonya sendiri.  Betapa mahal harga yang harus dibayar oleh keluarga besar Sonya Depari.   Dan Sonya sendiri yang pasti mengalami shock berat atas kasus ini.

 Menurut saya kesalahan Sonya adalah khas kesalahan anak remaja, dia hanya melakukan apa yang menurut dia baik untuk dilakukan.  Bahkan saya melihat Sonya sebenarnya tampil sebagai pemimpin, karena  dia memilih berdebat dengan polisi wanita yang menangkapnya untuk membela teman temannya.  Sonya adalah anak mandiri yang pernah menjuarai beberapa kegiatan modelling yang dia ikuti.  Ini adalah ciri ciri anak yang mandiri, ciri ciri anak yang mempunyai karakter otentik.

 Namun sekarang Sonya pasti berada dipersimpangan jalan, dalam suatu kondisi yang bisa bisa membuat dia jatuh lebih jauh.  Kondisi yang bisa membuat dunianya kelam dan semakin kelam. Namun situasi yang sedang dialami oleh Sonya bisa juga membuat dia kelak tampil sebaliknya.  Bisa membuat dia menjadi tokoh hebat, bisa menjadi pemimpin yang mempunyai karakter kuat. 

 Warren Bennis ahli kepemimpinan itu pernah ditanya siapa saja yang bisa mejadi pemimpin.  Lalu dia menjawab bahwa pemimpin itu tidak ditentukan oleh pendidikan, tidak ditentukan oleh usia, tidak ditentukan oleh ras dan suku bangsa, tidak ditentukan oleh uang atau hartanya.  Akan tetapi  dari semua pemimpin hebat yang pernah saya tanya dan pelajari ada satu kesamaannya, jawab Warren Bennis.  Mereka semua pernah mengalami pengalaman yang sangat menyakitkan, sangat menyesalkan, sangat memalukan, bahkan pengalaman yang dapat mematikan mereka.  Namun mereka bisa keluar dari situasi itu dan belajar banyak.

 Dengan demikian saya juga berharap bahwa Sonya pun jangan terlalu lama dirundung rasa sedih, rasa malu, rasa bersalah dalam situasi ini.  Cepatlah pulih, kuasai diri ambil sikap yang lebih positif.  Ingat di depan sudah menunggu jadwal ujian untuk masuh perguruan tinggi.  Kita ingin Sonya bisa berhasil, bisa sukses, bisa kelak menjadi pemimpin yang handal dan berkarakter.  Belajarlah banyak dari pengalaman kemarin.

 Sonya masih sangat muda, dia adalah seorang siswi yang secara mental dan fisik sangat sehat dan kuat, bahkan dari sisi yang lain cantik.  Sonya adalah adik kita, anak kita dan bagian dari hidup kita semuanya. Mari kita stop mem-bullyi Sonya.  Bahkan kita perlu semua belajar dari kasus yang dihadapi Sonya.  Semua harus kembali melihat dirinya sendiri dan belajar.

  Para orang tua harus belajar untuk mengajari anak anaknya cara bersikap dan berkomunikasi yang benar.  Interaksi orang tua dengan anak anak remaja nya harus lebih sering supaya jangan pengajaran yang tidak benar dari televisi lebih banyak masuk ke dalam kesadaran sang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun