Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis dan Motivator Level 5

Peduli, Memberi dan Berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari DL Sitorus Mengalir Kepemimpinan Sihar Sitorus

17 Januari 2018   06:46 Diperbarui: 17 Januari 2018   11:50 7854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu dalam rencana penerbangan Garuda GA 188, pada hari Kamis tanggal 3 Agustus 2017,  pria tua berwajah tegas ini ingin pulang ke kampung halamannya melalui Kuala Namo International Airport di Deli Serdang, Sumatra Utara.  Saat mau boarding dia merasa badannya lemah dan meminta kepada petugas darat Garuda Indonesia, untuk menyediakan kursi roda.  Dibantulah dia naik menuju tempat duduknya di kelas bisnis GA 188 itu. Begitu dia duduk dia merasa dadanya  sesak, dan sesaat kemudian dia pergi menuju keabadian dengan ketenangan yang sangat nyaman.

Dia pergi saat pesawat belum take off, sehingga tidak merepotkan siapapun. Dia pergi saat dia berada ditengah menunaikan sebuah tugas pekerjaan.  Segera lah berita itu memencar ke seluruh penjuru, melalui alat dan metode komunikasi  millenial di jaman NOW, sehingga puluhan juta masyarakat Indonesia segera mengetahuinya.

Inilah proses kematian yang sangat terhormat, dan menjadi  bukti bahwa dia memang orang yang sangat terhormat dan dihormati. Proses kematiannya sama uniknya dengan kematian Romo Mangun Wijaya beberapa tahun yang lalu, yang menghembuskan nafas terakhirnya di salah satu ruangan seminar Hotel berbintang di Jalan Sudirman Jakarta, saat dia tengah memandu seminar.

Saya katakan  unik dan terhormat, karena seorang teolog senior yang sangat saya hormati pernah berkata bahwa,  seseorang itu bisa dinilai dengan memperhatikan bagaimana cara kematiannya.  Cara Kematian yang paling terhormat katanya, adalah meninggal saat sedang  bekerja, atau meninggal sebagai Martir.  Begitulah Kisah meninggal nya seorang putra Batak berwajah tegas dan berani, DL Sitorus.

Siapakah DL Sitorus ? Siapa yang tidak tahu DL Sitorus?  Tapi  jujur saya katakan saya pun tidak begitu mengenal siapa DL Sitorus.  Pernah memang saya dengan dengar bahwa dia adalah Pengusaha Batak yang paling sukses dengan total asset puluhan Triliun rupiah . Dia adalah pemilik Rumah Rumah Gorga tempat Resepsi Adat Batak yang ada di seluruh penjuru  kota Jakarta,  pemilik Yayasan Pendidikan (Yadika), Pemilik puluhan  ribu HA kebun kelapa sawit, pemilik BPR dengan puluhan cabang. Namun juga dia adalah seorang pengusaha yang kontroversial.   Saya tidak pernah membaca dan mendalami berita berita itu sehingga tetap saya merasa tidak kenal siapa DL Sitorus.

Sampai suatu ketika saya mendengar sebuah lagu Batak yang sangat enak didengar yang dinyanyikan dengan sangat apik, ekspresif oleh Trio Lasidos; penyanyinya antara lain Buntaran Situmorang  dan Jack Marpaung.   Lagu itu sangat menyentuh, dan latar video clip lagu adalah kisah kehidupan sang laki laki tua  yang pada awal lagu diinfokan sebagai penulis atau pengarang lagu dengan judul Anak Sasada. Pencipta lagu ini adalah  DR Sutan Ompu Raja DL Sitorus.

Lagu ini  diispirasi oleh pengalaman unik kehidupan DL Sitorus yang kalau disimak baris per baris  menginformasikan siapa  DL Sitorus, bagaimana dia lahir, siapa yang membentuk karakternya bahkan  apa yang menjadi bagian terdalam dalam sistem nilai pribadi serta prinsip hidupnya.

Inilah syair lagunya dalam Bahasa Aslinya

Anak Sasada

Anak sasada au, tading tading ni damang i

Ai so marhaha au, soada anggi nang iboto ki

Damang I tibu do borhat tu tano situmaduki

Tung asi ni Tuhan holong Ni dainang Boi au magodang

Dang panagaman Parhusor ni Sibaran

Manatap Tuhan Tu Au Sukke sukke i

Dungkon Au marhasohotan ro ma I parsaulian

Maranak nang marboru au Mangapul roha ni dainang

Reff

Maulia ate ma Di Ho O Debata

Di sasude basam Tung Soboi au lupa

O Inang na lagu inang nauli Basa

Dihahurangan ki Unang Ma Sapata

Lalu saya minta seorang teman  bermarga Tobing untuk menerjemahkan lagu ini ke Bahasa Indonesia, dan beginilah hasilnya.

Aku anak satu-2 nya yg ditinggalkan ayah ku

Tidak ada kakak ku tidak ada pula adik-2 ku,

Ayah ku telah lama meninggal dunia,

Hanya karena kasih Tuhan dan cinta Ibunda dapat ku dewasa.

Tidak ada keinginan untuk masa depan, tapi Tuhan memandangku

Setelah aku menikah datanglah kebahagiaan

Lahirlah anak laki-2 dan perempuan

Yang membuat Ibu sangat berbahagia

Terima kasih kepada Mu O Tuhan,

Untuk semua berkat yg tdk terlupakan

Ibu ku yg lembut, bunda ku yg baik budi

Jika ada kekuranganku janganlah (engkau) kecewa.

Siapakah seseorang itu? Informasi mana kah yang lebih tepat, Siapa Anda menurut orang lain atau siapa Anda menurut diri Anda sendiri. Penjahat Amerika yang sangat legendaris yang bernama Al Capone, saat dia terkurung dan sekarat dalam kepungan polisi yang menembaknya, dengan terbata bata berkata dan membuat pengakuan " Aku adalah orang paling baik yang sangat memperhatikan kehidupan para sahabatku, aku bukan orang jahat seperti yang orang lain nilai".

Karena Lagu yang ditulisnya, dan karena proses kematiannya yang sangat terhormat, (menurut Novita Dewi si penyanyi beroktaf tinggi, DL Sitorus pernah berkata kepadanya bahwa kelak dia ingin meninggal diatas pesawat) saya lebih memilih untuk mengatakn bahwa DL Sitorus adalah seorang anak bertumbuh dan menjadi besar dengan belajar dari jalanan.  DL Sitorus tidak pernah mendengar ajaran kehidupan dari ayahnya,  namun dia selalu mendengar kata kata yang sangat menghibur dan memotivasi dari ibundanya.

Sihar Sitorus Bersama kedua orang tuanya serta Abangnya. Sumber Foto Nababan.Wordpress.com
Sihar Sitorus Bersama kedua orang tuanya serta Abangnya. Sumber Foto Nababan.Wordpress.com
DL Sitorus adalah seseorang yang berani bertarung sendirian dalam kehidupan  ini sampai dia bisa menaklukkan banyak hal, tanpa pernah melupakan  nasihat ibundanya dan kasih sayang Tuhan.  Dan semua kekayaannya sampai seluruh anak anaknya yang lahir pun sebenarnya dia persembahkan untuk ibundanya dan berbuat kebaikan sepanjang  hidupnya untuk merespon semua  anugerah  Tuhan.

PIlihan bidang usaha yang dikemudian hari dia tekuni seperti mendirikan Rumah Gorga, Yadika, Rumah Sakit, Jarigan hotel di Indonesia Timur, selalu  membantu masyarakat secara langsung maupun tidak langsung adalah  tanda baktinya kepada inang na lagu dan kepada Tuhan.  Ketika dia mengatakan dalam lagunya, tidak ada cita cita dalam hidup, sampai Tuhan memperhatikanku adalah sebuah pengakuan yang sangat mendasar bahwa tanpaNYA manusia tidak akan pernah menjadi seseorang yang besar  dan berpengaruh. .

Lalu bagaimana memahami DL Sitorus sebagai kepala keluarga? Bagaimana dia memperlakukan semua anak anaknya? Saya mencoba bercermin dari pengalaman pribadi saya.  Ayah saya persis DL Sitorus, anak tunggal dan yatim sejak usia 6 atau 7 tahun (nasibnya yang jauh berbeda seperti langit dan bumi, hahahha).  Hanya diasuh juga oleh ibunya, Nenek Tigan saya.  Ayah  saya pun, sangat sayang kepada kami semua.

Dengan cerminan ini, saya yakin DL Sitorus adalah ayah yang sangat baik kepada anak anaknya. Apa yang dia buat dalam bekerja dan berbisnis menjadi contoh nyata dalam seluruh nasihat dan pengajarannya.  DL Sitorus pasti menjadi ayah, teman, mentor, coach, guru dan pembimbing untuk seluruh anak anaknya. 

Saya, berinteraksi  dengan ayah saya lebih banyak dibanding dengan adik adik.  Maka saya juag bisa menduga DL Sitorus dalam masa hidupnya paling banyak berinteraksi dengan anak laki lakinya. 

Dalam foto keluarga yang terlihat pada video clip lagunya, DL Sitorus  mempunyai anak lima orang, tiga orang laki laki dan dua  orang perempuan. Salah seorang dari anaknya bernama   Sihar Sitorus.  Sihar Sitorus sudah lama dipersiapkan oleh ayahandanya sebagai  penerus guna mengendalikan bisnisnya.

Mengapa Sihar yang dipilih lebih dominan, mengapa bukan yang lain.  Itu pasti muncul dari naluri kebapakan DL Sitorus.  Sihar Sitorus terlihat sangat berbakat jadi pemimpin, dari pendidikan yang dia alami (Sekolah di Luar negeri dan berhasil meraih gelar akademik paling tinggi, PhD) dan juga dari semua kiprah dan pengalamannya misalnya memajukan kembali PSMS Medan yang pernah tenggelam.  Sihar pria tampan berwajah sejuk adalah seorang pemimpin yang sangat unik.

Dalam ilmu kepemimpinan selalu ada dikotomi, apakah pemimpin dilahirkan atau dikembangkan? Sihar Sitorus mengalami dua duanya. Bahkan dia dilahirkan dari seorang ayah yang berjiwa petarung, pekerja keras yang sangat militan, pendobrak banyak hal dalam berbinis (tidak punya utang ke Bank) dan juga penyayang ibundanya,  serta taat beribadah kepada Tuhan.  Saya sangat yakin seyakin yakinnya, bahwa kualitas kepemimpinan Sihar Sitorus  lahir dari tempaan dan mentoring dari seorang yang sangat hebat. Tidak ada orang hebat tanpa pelatih hebat, dan Sihar mempunyai pelatih yang paling hebat.

Sihar Sitorus di tengah berbaju biru. Sumber foto:Koleksi pribadi
Sihar Sitorus di tengah berbaju biru. Sumber foto:Koleksi pribadi
Ayah adalah model pertama pemimpin dalam diri setiap orang. Dan setiap  laki laki Batak pasti akan mempersiapkan anak anaknya menjadi pemimpin dan petarung sejati.  Kadang digibalnya anak laki lakinya, kadang dibentaknya, kadang ditraktirnya makanan  kesukaannya, kadang  diberinya hadiah dan kesempatan untuk bersekolah, kadang sengaja dihadapkannya anaknya itu dengan masalah. Bergitulah laki laki Batak mempersiapkan anak anaknya. Begitu juga Sihar Sitorus dipersiapkan DL Sitorus. Namun ada satu lagi

Bapak bapak orang Batak itu sering sekali mendoakan anaknya saat saat  penyerahan dirinya kepada Tuhan.  Laki laki  Batak mendoakan anak anaknya yang laki laki dan perempuan bahkan sering sambil mencucurkan air mata.

Sayup sayup seolah saya mendengar doa DL Sitorus kepada anaknya  laki laki nomor dua Sihar Sitorus....

'Tuhan, jika engkau menilai tanganku terlalu kotor dan diriku terlalu berdosa selama  aku hidup, bekerja dan mendidik anak anakku, maka jadikanlah anakku Si Sihar Sitorus  ini sebagai pemimpin yang bertangan bersih dan hati yang ikhlas ketika dia memimpin saudaranya dan bangsa ini. Engkaulah empunya segala sesuatu. Amin"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun