Dalam ilmu kepemimpinan selalu ada dikotomi, apakah pemimpin dilahirkan atau dikembangkan? Sihar Sitorus mengalami dua duanya. Bahkan dia dilahirkan dari seorang ayah yang berjiwa petarung, pekerja keras yang sangat militan, pendobrak banyak hal dalam berbinis (tidak punya utang ke Bank) dan juga penyayang ibundanya,  serta taat beribadah kepada Tuhan.  Saya sangat yakin seyakin yakinnya, bahwa kualitas kepemimpinan Sihar Sitorus  lahir dari tempaan dan mentoring dari seorang yang sangat hebat. Tidak ada orang hebat tanpa pelatih hebat, dan Sihar mempunyai pelatih yang paling hebat.
Bapak bapak orang Batak itu sering sekali mendoakan anaknya saat saat  penyerahan dirinya kepada Tuhan.  Laki laki  Batak mendoakan anak anaknya yang laki laki dan perempuan bahkan sering sambil mencucurkan air mata.
Sayup sayup seolah saya mendengar doa DL Sitorus kepada anaknya  laki laki nomor dua Sihar Sitorus....
'Tuhan, jika engkau menilai tanganku terlalu kotor dan diriku terlalu berdosa selama  aku hidup, bekerja dan mendidik anak anakku, maka jadikanlah anakku Si Sihar Sitorus  ini sebagai pemimpin yang bertangan bersih dan hati yang ikhlas ketika dia memimpin saudaranya dan bangsa ini. Engkaulah empunya segala sesuatu. Amin"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H