Praduga praduga seperti inilah yang paling sering menjadi penyebab dangkalnya hubungan persahabatan . Tidak berapa lama kemudian hubungan persahabatan pun putus.
Lalu bagaimana cara tetap memelihara hubungan persahabatan mesipun ada masalah? Saya pernah mendengar penuturan yang menarik dari seorang Ibu dari Palembang. Ibu ini mempunyai suami seorang Guru Besar di Universitas di Kota Pelembang. Dia juga seorang wiraswasta sehingga penghasilan dia lebih besar dari gaji suaminya yang professor.
Dia berkata tentang dua cara menjaga hubungannya dengan suaminya. Cara yang pertama adalah, dia selalu memberikan ruang dan kesempatan kepada suaminya untuk marah-marah. Jika suaminya marah, maka dia akan diam dan tidak menimpali. Dia dengar dan biarkan suaminya untuk melampiaskan kekesalannya. Lalu dia akan tunggu 2 atau 3 hari sampai semua kemarahanan suaminya renda.
Setelah benar benar reda, atau suaminya sudah lupa akan kemarahannya baru dia akan memberikan argumentasinya. Dia katakan, "papa marah dua hari yang lalu. Papa marah karena ini dan itu dan mempersalahkan saya. Tahu gak papa, bahwa sebenarnya sumber masalahnya kan papa?"
Lalu suaminya akan menjawab, "Lho mengapa mama tidak katakan waktu itu?" Kemudian suaminya juga akan menyahut, "kalau begitu maafkan papa ya..."
Apa yang dilakukan ibu profesor ini adalah memahami situasi atau kemarahan suaminya. Dia juga menyadari tidak ada artinya dia membela diri saat itu, pasti harga diri suaminya akan merasa tercoreng, dan bisa bisa kemarahannya makin menjadi jadi.
Kiat kedua yang dia lakukan adalah memahami dan menjaga harga diri suaminya, " meskipun pendapatannya sebagau wiraswasta lebih besar, namun dia akan tetap meninta gaji suaminya saat tanggal gajian". Dia tahu psikologi laki laki bahwa ingin diperlakukan sebagai sumber utama nafkah keluarga.
Kesimpulan nya adalah, pahami dan mengertilah keadaan sahabat anda. Lalu tunjukkan atau ekspresikan pengertian anda melalui perkataan atau percakapan, juga dengan tindakan atau prilaku. Saat dia gagal atau dibawah standar kita jangan diamkan. Tapi tetap tegur lalu tanya apa masalahnya. Semua manusia pasti punya kesahalahan. Janganlah memperbesar kesalahan, namun carilah jalan keluar. Ada pepatah yang mengatakan, "Jangan kutuki kegelapan namun nyalakan lah lilin". Tunjukkan pengertian dan kesabaran kita. Dalam batin kita berkata "Menangislah, berteriaklah aku siap dengan sapu tangan dan segudang solusi".
Contoh-contoh perkataan untuk menunjukkan pengertian
Apa yang terjadi, ceritakanlah aku siap untuk mendengarkan.
Apa masalahnya? Mengapa bisa terjadi seperti itu.