Mohon tunggu...
Algifari Tohaga Abdillah
Algifari Tohaga Abdillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belum Bekerja

Saya merupakan seorang mahasiswa yang memiliki minat serta hobi terutama dalam hal berbau visual, yaitu fotografi. Karena dengan fotografi saya dapat mempelajari serta mengetahui dinamika sosial masyarakat terutama dengan foto jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ancaman Bagi Surga Terakhir Habitat Burung Kuntul dan Blekok

20 Desember 2022   21:30 Diperbarui: 20 Desember 2022   21:41 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Algifari Tohaga Abdillah

Di tengah pembangunan kawasan Bandung Teknopolis, Kampung Rancabayawak atau dikenal sebagai Kampung Kreatif Blekok yang berada di Kecamatan Gedebage, Kota bandung tetap bertahan.

Kampung kecil ini menjadi surga terakhir bagi habitat beberapa spesies burung kuntul dan blekok. Masifnya alih fungsi lahan di sekitar Gedebage menjadi ancaman utama bagi habitat burung, yang menyebabkan populasinya terus mengalami penururnan.

Pembangunan Bandung Teknopolis, Pembangunan infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung, bahkan alih fungsi lahan persawahan menjadi pemukiman, jalanan, dan stadion megah di Kota bandung menjadikan area pesawahan kian menyusut. Area pesawahan merupakan tujuan utama bagi koloni burung kuntul dan blekok untuk berburu mencari makanan.

Dengan adanya penyusutan lahan ini, menjadikan habitat burung kuntul dan blekok kian berkurang. Beberapa jenis burung ini dilindungi dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Salah seorang aktivis penggerak yang gencar menyuarakan kelestarian habitat kedua burung ini ialah Ujang Safaat (46 tahun). Ia menyuarakan dengan lantang dengan dukungan warga sekitar kampung tersebut sebagai kawasan konservasi agar tetap bertahan dari ancaman alih fungsi lahan.

Keberadaan burung-burung ini merupakan ikon dari kawasan tersebut, yang juga dapat menjadi manfaat bagi warga. Dengan datangnya berbagai pengunjung dari berbagai daerah dapat menjadi sumber penghasilan bagi warga kampung tersebut. Selain bermanfaat bagi warga, burung-burung ini pun dapat menguntungkan petani daerah sekitar tersebut, yang mana dapat menjadi pengontrol hama sawah.

Sejatinya kelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab sesama. Dengan menjaga habitat kedua burung tersebut merupakan salah satu implikasi menjaga kelestarian lingkungan hidup. Tidak perlu menunggu lingkungan rusak terlebih dahulu untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Kesadaran individu juga merupakan satu hal yang penting dalam upaya pelestarian lingkungan, oleh karena itu baik masyarakat kampung sekitar, masyarakat luar, ataupun bahkan para kontraktor pembangunan daerah sekitar tersebut dapat mengerti akan pentingnya kelestarian habitat burung kuntul dan blekok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun