sampah plastik merupakan isu kompleks yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari ketidakcukupan infrastruktur, keterbatasan teknologi daur ulang, hingga kurangnya kesadaran masyarakat. Teknologi daur ulang yang ada seringkali belum memadai untuk menangani volume sampah plastik yang besar, sementara pasar untuk produk daur ulang masih terbatas. Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengurangan, penggunaan ulang, dan daur ulang plastik masih rendah, yang diperburuk oleh minimnya edukasi terkait pengelolaan sampah plastik.
Karawang, 23 Juli 2024 - Permasalahan pengolahanBerangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) menemukan sebuah solusi kreatif untuk mendaur ulang sampah plastik khususnya di Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Mereka menginisiasi proyek pembuatan kursi ecobrick yang akan disosialisasikan kepada anak-anak SD. Inisiatif ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang bermanfaat dan mendidik.
Konsep ini berangkat dari pemikiran bahwa dengan melibatkan anak-anak dalam proses pembuatan kursi ecobrick, mereka tidak hanya belajar tentang daur ulang dan pengelolaan sampah, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis dan kreativitas. Ecobrick adalah metode pengelolaan sampah plastik dengan cara mengubahnya menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan. Proses ini melibatkan pengisian botol plastik yang tidak dapat didaur ulang dengan limbah plastik lain yang telah dibersihkan dan dipadatkan. Dengan cara ini, plastik yang biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir atau mencemari lingkungan dapat dimanfaatkan kembali.
Pembuatan kursi ecobrick ini dilaksanakan pada 23 Juli 2024 di SD Negeri 1 Cipurwasari. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan anak-anak kelas 6 SD dengan sistem pembagian kelompok. Mahasiswa KKN UNSIKA merencanakan untuk membuat empat kursi dengan bahan dasar ecobrick, di mana setiap kelompok siswa akan bertanggung jawab membuat satu kursi.
Proses Pembuatan Kursi Ecobrick:
- Sediakan sampah kertas bekas
- Bersihkan botol bekas air mineral
- Gunakan tongkat untuk memasukkan kertas bekas
- Masukkan kertas bekas dan tambahkan pasir ke dalam botol sebagai pemberat
- Padatkan sampah kertas bekas dalam botol
- Setelah dipadatkan lalu ditutup dengan tutup botol
- Susun semua ecobrick lalu di lakban hingga menjadi satu kesatuan
- Taruh busa diatas ecobrick dan tutup dengan kain agar dapat ditempati untuk duduk.
Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan, tetapi juga untuk memberikan edukasi langsung kepada generasi muda tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan inisiatif ini, mahasiswa KKN UNSIKA menunjukkan bahwa solusi kreatif dan edukatif bisa menjadi langkah efektif dalam menangani masalah sampah plastik di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H