Mohon tunggu...
Sary Hadimuda
Sary Hadimuda Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang hamba Allah yang sedang memantaskan diri menjadi pengajar

Sedang belajar membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penerimaan Rapor Sekaligus Pensi di SDIT AL-Izzah Kota Sorong

19 Desember 2017   05:08 Diperbarui: 19 Desember 2017   05:16 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa berakhir sudah pembelajaran di semester 1. Pun buku raport telah di berikan kepada orang tua atau wali murid selayaknya semua sekolah yang ada di Indonesia. Namun ada yang berbeda pada SDIT Al-Izzah kota Sorong. Sekolah lain mungkin orang tua atau wali murid hanya berkumpul di aula untuk mendengar penyampaian dari Kepala Sekolah  dan  dilanjutkan dengan pembagian rapot di masing-masing kelas. Sementara di SDIT Al-Izzah kota Sorong, selain penerimaan rapot kami juga mengadakan bazar dan pentas seni Sabtu, 16 Desember 2017. 

Kegiatan ini tentu tidak lepas dari partisipasi orang tua dari peserta didik. Untuk basar, setiap kelas mempunyai stan masing-masing yang di jaga oleh beberepa orang tua. Setiap kelas diberi modal Rp 500.000,-. Maka orangtualah yang mengelolah dana tersebut menjadi berbagai macam menu. Banyak pula orang tua yang dengan ikhlas membawa menu tanpa meminta modal dari pihak sekolah. Adapun laba dari penjualan basar, insya Allah digunakan untuk guru-guru magang di luar kota. Guna menciptakan proses belajar mengajar yang lebih baik lagi. Semoga.

dok.ketua panitia
dok.ketua panitia
orang tua murid antusias menjual makanan (dok. ustad Ega)
orang tua murid antusias menjual makanan (dok. ustad Ega)
Pun sama halnya dengan pentas seni. Orang tua ikut memberikan kontribusi berupa latihan kepada peserta didik. Tidak hanya itu, orang tua pun ikut eksis tampil di atas panggung (sayangnya saya tidak sempat mengambil gambar sebab diamanahkan menjaga keamanan). Ada yang membaca puisi, dan adapula yang berjalan bak model di atas catwalk. 

kelas I A. Tarian adat Papua (dok.Cuwa)
kelas I A. Tarian adat Papua (dok.Cuwa)
kelas 3B dengan tema cinta Ibu (dok. Cuwa)
kelas 3B dengan tema cinta Ibu (dok. Cuwa)
Setiap kelas menampilkan kebolehan yang berbeda-beda. Berhubung di SDIT Al-Izzah terdapat 21 kelas maka ada 21 penampilan yang berbeda pula. Perlu digarisbawahi, bahwa kami sebagai pengajar sama sekali tidak memberi latihan atau mengarahkan peserta didik. Kami memberi tanggung jawab penuh kepada ketua IOM (Ikatan Orangtua Murid) di masing-masing kelas yang mengatur semuanya. Bahkan untuk di kelas saya sendiri ada orang tua murid yang bersedia mendatangkan pelatih  untuk menari tarian Papua, namun dengan kostum adat dari Sulawesi Selatan. Kolaborasi yang sungguh tak disangka.

Baju adat dari Sulawesi Selatan (dok. pribadi)
Baju adat dari Sulawesi Selatan (dok. pribadi)
Kelas 6B dengan tema membela negara Palestina (dok.pribadi)
Kelas 6B dengan tema membela negara Palestina (dok.pribadi)
Kelas 4c dengan tema cinta Nabi Muhammad SAW (Dok.pribadi)
Kelas 4c dengan tema cinta Nabi Muhammad SAW (Dok.pribadi)
Kelas 3C dengan tema Murajaah (dok. Cuwa)
Kelas 3C dengan tema Murajaah (dok. Cuwa)
Di sela-sela pentas seni, Ustad Daeng Risabang selaku Direktur LPI AL-Izzah memberikan sambutan. Selain itu piagam penghargaan juga diberikan kepada siswa-siswi terbaik. Dalam hal ini dibagi menjadi empat kategori. Yakni kognitif, tilawah/ sholat, akhlak, dan hafalan qur'an. Piagam ini diberikan langsung oleh Kepala Sekolah SDIT Al-Izzah kepada peserta didik. Yakni Ustadzah Siti Aisyah Latief. 

Sambutan Direktur LPI Al-Izzah kota Sorong (dok. Cuwa)
Sambutan Direktur LPI Al-Izzah kota Sorong (dok. Cuwa)
serah terima Piagam penghargaan oleh Kepala SDIT Al-Izzah (dok.pribadi)
serah terima Piagam penghargaan oleh Kepala SDIT Al-Izzah (dok.pribadi)
Sungguh, penerimaan raport seperti ini bagi saya pribadi sangat berkesan. Orang tua yang awalnya malu-malu untuk tampil diatas panggung, akhirnya menunjukkan eksistensinya. Pun peserta didik sebagai generasi masa depan, telah terbiasa tampil menunjukkan bakatnya sejak dini. Adapun 4 kategori piagam yang diberikan, tidak hanya peserta didik dibanggakan, dipuji, disanjung dan sebagainya pada kognitif. Karena pada hakikatnya ibadah kitalah yang akan dipertanyakan di akhirat nanti.

Akhir kata, selamat berlibur untuk pengajar dan peserta didik yang ada di seluruh Indonesia. Semoga kembali pada semester berikut dengan penuh semangat dan inovasi. 

Salam hangat dari kota Sorong, Papua Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun