Mohon tunggu...
Alghifario
Alghifario Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (23107030074)

Mainnya Hebat

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mahakarya Alam dengan Tantangan dan Keindahan yang Memikat

26 Februari 2024   09:08 Diperbarui: 26 Februari 2024   09:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Gunung Sumbing |Sumber Gambar: travel.kompas.com

Gunung Sumbing adalah salah satu gunung yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 3.371 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung tertinggi di wilayah Jawa Tengah. Sebelum bernama Gunung Sumbing, gunung ini dulunya bernama Gunung Sembung. Hal ini berdasarkan pada Manuskrip Bujangga Manik ketika melewati dataran tinggi Dieng Gunung Sumbing terletak di antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung.

Gunung Sumbing dikenal dengan pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk lembah-lembah hijau, hutan tropis, serta keanekaragaman flora dan fauna. Pendakian Gunung Sumbing menawarkan pengalaman yang menantang namun juga mempesona bagi para pendaki. Salah satu jalur pendakian paling populer adalah melalui Garung, di Kabupaten Magelang.
Selain keindahan alamnya, Gunung Sumbing juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya. Gunung ini sering dikaitkan dengan berbagai cerita rakyat dan kepercayaan lokal. Di sekitar Gunung Sumbing, terdapat beberapa situs purbakala yang menarik untuk dikunjungi, seperti Candi Umbul situs purbakala berupa pemandian air panas, Bukit Payung berada di kaki Gunung Sumbing, terdapat sekumpulan batu yang menjadi jejak peradaban misterius, dan situs Purbakala Liyangan yang memperlihatkan peradaban yang terkubur dan menjadi peninggalan sejarah menarik.

Legenda dan Mitos Gunung Sumbing

Konon nama Gunung Sumbing diambil dari legenda sepasang anak kembar yang sering bertengkar, menyebabkan kesulitan bagi ayah mereka. Akibatnya, sang ayah memukul salah satu anak kembar itu dan membuat bibirnya sumbing. Anak tersebut kemudian dipanggil Si Sumbing, sementara saudara kembarnya dipanggil Si Ndoro. Dari legenda ini, kedua gunung kembar ini juga dikenal dengan nama Gunung Sindoro Sumbing. Menurut legenda setempat, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro merupakan gunung kembar yang memiliki cerita yang menarik di balik indah panoramanya. Kisah ini berasal dari cerita rakyat setempat tentang sepasang anak kembar yang selalu bertengkar, menyebabkan ayah mereka kesulitan. Akhirnya, sang ayah memukul salah seorang anak kembar tersebut hingga bibirnya sumbing, memberikan nama kepada kedua gunung tersebut.

Gunung Sumbing juga menyimpan berbagai mitos dan kisah mistis yang belum banyak diketahui orang. Ada cerita bahwa pendaki percaya bahwa dengan tidak menoleh, pendakian sampai ke puncak akan berjalan dengan lancar. Tetapi, ketika mereka menoleh, pendakian akan lambat karena penunggu sumbing sengaja akan mengecohkan jalan. Mitos ini menambah nuansa misteri di sekitar Gunung Sumbing. Mitos dan legenda ini memberikan nuansa magis dan sejarah yang menarik bagi kedua gunung ini, menambah daya tarik bagi para pendaki dan pengunjung yang tertarik dengan cerita-cerita lokal yang kaya akan maknanya.

Jalur Pendakian Jalur Garung| sumber gambar: pergi2terus.com
Jalur Pendakian Jalur Garung| sumber gambar: pergi2terus.com

Rute Pendakian Gunung Sumbing

1. Jalur Pendakian via Garung:

Rute ini dianggap paling ramah bagi pendaki pemula dengan medan yang cenderung landai. Total waktu tempuh rute ini adalah sekitar 7-8 jam. Jalur ini terletak di Desa Garung (Wonosobo) di kaki bagian utara Gunung Sumbing, di kawasan Kledung Pass.

2.Jalur Pendakian via Kaliangkrik:

Terletak di Desa Mangli, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Jalur ini terbilang cukup populer namun tidak seramai jalur via Garung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun