Covid-19 merupakan virus yang sedang mewabah di dunia. Covid-19 ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada bulan Desember tahun 2019. . Di Indonesia sendiri, Covid-19 pertama kali dilaporkan pada tanggal 2 Maret 2020. Pada saat itu terdapat dua kasus. Dan pada tanggal 12 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa penyakit ini yang bernama Covid-19 ini menjadi pandemik. Pada masa awal pandemi ini, Hampir dari seluruh negara yang ada di dunia ini menerapkan kebijakan lockdown di awal pandemi ini termasuk Indonesia. Tentu dari diberlakukannya suatu kebijakan, terdapat dampak baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Mungkin dampak negatif lah yang banyak terlihat dan dirasakan oleh masyarakat-masyarakat Indonesia seperti adanya larangan untuk tidak keluar rumah, banyaknya pekerja-pekerja yang di PHK, dan masih banyak lagi dampak negatif lainnya.
Tetapi, dari diberlakukannya lockdown ini juga terdapat dampak positif yang bisa kita ambil dan rasakan seperti angka penyebaran Covid-19 itu sendiri yang menurun. Itu terjadi karena seluruh masyarakat beraktivitas di dalam rumah sehingga mereka tidak keluar rumah dan tidak bertemu orang-orang. Lalu, dari diberlakukannya kebijakan lockdown ini secara tidak sengaja membuat polusi udara di suatu daerah mengurang. Emisi karbon di udara menurun. Itu karena banyaknya masyarakat yang mulai berkegiatan di dalam rumah sehingga kendaraan di jalanan pun mengurang yang pada akhirnya kemacetan di jalan menjadi mengurang karena berkurangnya aktivitas kendaraan. Seperti contoh di Jakarta, menurut pengamatan studi yang dilakukan oleh organisasi peduli lingkungan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA), tingkat gas Nitrogen Dioksida (NO2) di Jakarta mengalami penurunan sekitar 40% dari level gas tersebut pada tahun lalu. Beberapa orang sampai membandingkan Jakarta pada saat sebelum kebijakan Lockdown dan pada saat kebijakan Lockdown dengan memotret langit Jakarta dan terbukti hasilnya sangat berbeda. Itu merupakan suatu kemajuan bagi Jakarta sendiri apalagi Jakarta pada saat itu masuk ke dalam list kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Di kota-kota besar di negara lainnya seperti Bangkok, Manila, dan Kuala Lumpur, tingkat gas Nitrogen Dioksida (NO2) berkurang karena adanya penurunan transportasi dan manufaktur. Level gas NO2 di Kuala Lumpur menurun sekitar 60% dibanding tahun sebelumnya yaitu tahun 2019. Cina pun merasakan hal yang sama. Pada awal tahun, tingkat emisi Cina berkurang 25 persen. Transportasi memberikan 23 persen dari total emisi karbon global. Jika disimpulkan, penurunan emisi di beberapa negara ini terjadi sebab adanya kebijakan yang membatasi aktivitas masyarakat. Pengurangan emisi tersebut akhirnya meninggalkan kualitas udara yang baik.
Lalu, dampak positif lainnya yang didapatkan dari kebijakan lockdown ini adalah hubungan seseorang dengan keluarga intinya bisa menjadi lebih dekat. Itu karena semua anggota keluarga berada di dalam rumah selama kebijakan lockdown ini diberlakukan. Mungkin yang biasanya kita hanya bertemu dengan ayah atau ibu kita pada saat weekend saja, pada akhirnya kita bertemu setiap hari. Kita bisa menjadi lebih sering mengobrol dan melakukan sesuatu lainnya dengan orang-orang yang mungkin pada masa sebelum lockdown tersebut mereka jarang ada di rumah.
Lalu, pada saat diberlakukannya lockdown ini, mungkin dari beberapa kalangan seperti anak muda yang mulai merasakan rasa jenuh dan bosan karena tidak bisa keluar rumah dan bertemu teman-temannya. Akibat dari hal itu, mereka pun mencoba hal-hal baru pada saat di rumah dan mengeluarkan sisi kreativitas yang ada pada dirinya. Contohnya seperti membuat konten-konten yang ada di sosial media. Membuat kue, kerajinan, dan lainnya yang bermanfaat dan membuat tidak jenuh bagi mereka.
Dari semua itu, bisa disimpulkan bahwa kebijakan lockdown tidak semuanya berdampak negatif pada masyarakat dan negara Indonesia. Terdapat juga dampak positif yang bisa kita ambil dari hal tersebut. Setelah kita mengetahui dampak positif tersebut, kita bisa mengembangkan dan melakukan dari apa yang menjadi dampak positif tersebut seperti mengeluarkan kreativitas kita pada saat kebijakan lockdown ini, lebih menguatkan hubungan kita juga dengan anggota keluarga kita termasuk kepada orang tua kita, dan masih banyak lagi kegiatan dan hal positif lainnya. Dari hal tersebut, pada akhirnya kita akan berpikir bahwa Lockdown juga tidak seburuk dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya. Jadi, kita bisa tenang dan nyaman pada saat diberlakukannya kebijakan lockdown ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI