Mohon tunggu...
Muhammad Alghifari
Muhammad Alghifari Mohon Tunggu... -

saya hanya mantan mahasiswa & calon pegawai yang sedang mencari masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri, keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kisruh ISL-IPL Ternyata Ada Versi Animenya

26 Januari 2012   06:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:26 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327559552627195421

Sebenarnya saya malas membahas lagi ttg kisruh dualisme kompetisi coz udah basi, apalagi dgn kelakuan para pengurusnya (mw PSSI ato KPSI, terserah lah...). Tapi, saya jadi tertarik kembali mengulas ttg ISL-IPL ini setelah membaca sebuah komik sepakbola terbaru berjudul The Knight in The Area (Area no Kishi) yg diadaptasi jd anime di thn 2012. Anime ini bercerita ttg seorang pesepakbola junior bernama Aizawa Kakeru yg tadinya menyerah menjadi pemain & memilih jd manajer tim sepakbola SMPnya, kemudian mau kembali jd pemain setelah kakaknya, Aizawa Suguru yg merupakan bintang timnas U-15 Jepang meninggal akibat kecelakaan sepeda saat membonceng Kakeru. Kakeru sendiri bs selamat dr kecelakaan tersebut setelah jantung kakaknya ditransplantasi menggantikan jantung Kakeru. Dalam anime tersebut, diceritakan bahwa Kakeru kemudian masuk ke SMU Enoshima yg memiliki 2 tim sepakbola. Satu bernama Enoshima SC yg merupakan perwakilan resmi SMU Enoshima di kejuaraan nasional, satu lagi bernama Enoshima FC yg merupakan tim ilegal yg didirikan oleh slh seorang alumni yg dulunya pemain terbaik Enoshima. Kedua tim ini memiliki filosofi yg sangat berbeda dimana Enoshima SC adalah tim yg dilatih oleh pelatih profesional & seleksi pemain yg sangat ketat dgn target juara nasional, serta menerapkan sepakbola textbook yg monoton tanpa kreasi. Sementara Enoshima FC adalah tim dimana para pemainnya diberi keleluasaan utk berkreasi tnpa posisi yg baku selama pemain2nya bs menikmati sepakbola, dgn target membentuk pemain yg siap tampil di pentas dunia. Kakeru pun kemudian memilih Enoshima FC, meskipun tim tersebut ilegal, namun ia merasa bs menikmati bermain sepakbola di tim tersebut. Uniknya, setiap menjelang kejuaraan nasional, kedua tim ini sepakat utk bertanding memperebutkan hak mewakili SMU Enoshima di pentas nasional. Namun, baru ketika Kakeru masuk, pertandingan tersebut bs terlaksana karena sebelum2nya, Enoshima FC tdk memiliki anggota yg cukup utk membetuk 1 kesebelasan. Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Enoshima FC yg kemudian menjadi wakil resmi SMU Enoshima ke kejuaraan nasional. Konflik Enoshima SC vs Enoshima FC tersebut sangat mirip dgn kisruh ISL-IPL saat ini. Keduanya adalah kompetisi yg sangat berbeda visi dan misinya sehingga tdk mungkin utk disatukan. Konsekuensinya adalah slh satu kompetisi harus mengalah, dan melihat anime The Knight in The Area, saya jd punya ide, kenapa ISL & IPL tdk membentuk timnas masing2 saja, kemudian ditandingkan kedua tim tersebut? Pemenang pertandingan tersebut berhak mewakili Indonesia di ajang FIFA & yg kalah harus menyingkir dr sepakbola profesional. Konsekuensi ini berlaku jg utk para pengurus yg bertikai saat ini, baik PSSI maupun KPSI. Tdk usahlah meributkan siapa yg melanggar statuta, siapa yg berniat KLB, ato alasan2 politis lainnya. Sepakbola adalah pertempuran di lapangan hijau, jadi kenapa tidak diselesaikan saja dgn pertandingan sepakbola? Saya yakin usul ini cukup adil & bs diterima oleh semua pihak, karena dr pertandingan tersebut, akan terlihat siapa yg lebih berkualitas & lebih berniat tulus utk memajukan sepakbola nasional & tim nasional, tnpa perlu melibatkan politisi2 yg memanfaatkan kisruh ini hanya demi kepentingan kelompoknya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun