Society 5.0 merupakan konsep yang menggambarkan masyarakat yang berpusat pada manusia di mana teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, IoT, dan big data digunakan untuk mengatasi tantangan sosial. Society 5.0 juga erat kaitannya dengan sumber daya manusia karena menekankan pada integrasi teknologi canggih untuk meningkatkan berbagai aspek kehidupan manusia (Fukuyama, 2018). Hal ini selanjutnya juga berhubungan dengan bagaimana sebuah perusahaan dapat beradaptasi dengan era Society 5.0 dengan beroerientasi pada Sumber Daya Manusia yang dikembangkan dan dilatih dengan berbagai program.
Program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia adalah program yang dimaksud dalam hal ini. Berbagai organisasi di dunia -termasuk perusahaan--- telah menggunakan program serupa sebagai cara mereka untuk meningkatkan kualitas SDM Â mereka. Salah satunya adalah PT. Kereta Api Indonesia (KAI). PT. KAI merupakan Persero yang termasuk BUMN, yang bergerak dalam layanan transportasi, termasuk kereta penumpang jarak jauh dan komuter, serta angkutan barang. Sebagai salah satu perusahaan besar, PT. KAI telah melakukan inisiatif modernisasi untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasinya. Hal ini dapat mencakup pengenalan teknologi baru dan peningkatan sistem yang sudah ada, termasuk dengan melakukan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (KAI Indonesia, 2023).
Di PT. KAI, pelatihan dan pengembangan SDM dilakukan dalam bentuk Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) yang fungsinya adalah untuk terus membekali SDM PT. KAI dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk bisa beradaptasi dengan era Society 5.0. Tujuan utama dari pengembangan Sumber Daya Manusia adalah mengubah cara berpikir karyawan agar mendukung transformasi perusahaan menjadi perusahaan berbasis jasa (Putri, 2022). Dengan memiliki tingkat kompetensi yang tinggi, produktivitas individu dapat ditingkatkan, dan kemampuan penguasaan teknologi yang pada gilirannya memberikan kontribusi optimal untuk meningkatkan kinerja perusahaan di Era society 5.0.
Diklat tersebut berfokus pada kompetensi, dimulai dari pengembangan keterampilan dasar hingga mencapai tingkat professional dengan berbagai teknologi yang ada sekarang. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia KAI melalui program pelatihan dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) di bawah naungan Direktorat SDM dan Umum. Pusdiklat KAI secara mandiri menyelenggarakan program pelatihan dan berkolaborasi dengan lembaga pendidikan formal dan informal yang terkemuka, baik di dalam negeri maupun internasional. Sejauh ini, pusdiklat ini sendiri dilaksanakan di 6 pusat pelatihan yaitu (KAI Indonesia, 2023): 1) Pusdiklat Ir. H. Djuanda Bandung; 2) Signaling, Telecommunication and Electricity Training Center; 3) Operational and Marketing Training Center Agus Suroto; 4) Railways Engineering Training Center Sofyan Hadi; 5) Sriwijaya Training Center Ascep Sunarto; dan 6) Tractive Vehicle Engineering Training Center Darman Prasetyo
Tujuan program pelatihan dan pengembangan bagi staf KAI memiliki banyak aspek, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Inisiatif-inisiatif ini berfungsi untuk membekali karyawan dengan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang diperlukan agar dapat unggul dalam peran mereka (Safitri, 2023). Dengan memberikan pelatihan yang ditargetkan, KAI memberdayakan staf untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, perubahan industri, dan persyaratan pekerjaan yang terus berkembang. Selain itu, pelatihan menumbuhkan keterlibatan dan kepuasan karyawan, sehingga berkontribusi pada budaya kerja yang positif. Selain itu, program pelatihan dan pengembangan yang terstruktur dengan baik menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan organisasi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas keseluruhan dalam angkatan kerja (Agustina, 2020). Pada akhirnya, program-program ini berperan penting dalam mendorong pembelajaran berkelanjutan, inovasi, dan kesuksesan berkelanjutan baik bagi karyawan maupun organisasi.
Kesimpulannya, penerapan program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif untuk Society 5.0 sangat penting untuk mendorong inovasi, ketahanan, dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi lanskap teknologi yang berkembang pesat. Untuk itu, disarankan agar para pembuat kebijakan, lembaga pendidikan, dan dunia usaha berkolaborasi secara erat untuk merancang dan melaksanakan program pelatihan ini. Dukungan pemerintah melalui insentif, subsidi, dan kebijakan strategis dapat memainkan peran penting dalam mendorong organisasi berinvestasi dalam pengembangan karyawan. Selain itu, membina kemitraan antara industri dan akademisi dapat membantu menyesuaikan program pelatihan untuk memenuhi kebutuhan spesifik
Referensi
Agustina, M. (2020). Sistem Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan PT. Kereta Api Indodnesia (PERSERO) DAOP 9 Jember. Skripsi Sarjana. Universitas Negeri Jember.
Fukuyama, M. (2018). Society 5.0: Aiming for a New Human-Centered Society. Japan Spotlight, 27(August), 47--50. Retrieved from http://www8.cao.go.jp/cstp/
KAI Indonesia. (2023). Wajib Tahu! Ini 6 Tempat Pendidikan dan Pelatihan Bagi SDM KAI. Retrieved 14 January 2024, from https://www.kai.id/information/full_news/5603-wajib-tahu-ini-6-tempat-pendidikan-dan-pelatihan-bagi-sdm-kai
Putri, M. A. (2022). Strategi Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Masa Pandemi Covid -19 Pada Pt Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 5 Purwokerto, Banyumas. Skripsi Sarjana. Univeritas Islam Negeri Prof K.H Saifuddin Zuhri.
Safitri, I. (2023). PT. Kereta Api Indonesia (KAI): Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Society 5.0 Studi Kasus Pengembangan SDM. Jurnal Universitas Pelita Bangsa, 1(6), 1--7.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H