Mohon tunggu...
Algha Syahda
Algha Syahda Mohon Tunggu... Mahasiswa - algha

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Mengatasi Limitasi daripada Implementasi Prokes Covid-19 pada Usia Dini

4 September 2021   12:31 Diperbarui: 4 September 2021   12:34 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Program kesehatan dalam masa penyebaran virus Covid-19 telah menjadi kawan akrab bagi masyarakat. Bertambahnya sosialisasi, limitasi, serta berbagai sanksi, berhasil membawa peningkatan pada jumlah masyarakat yang melaksanakan prokes-prokes tersebut.

Bagaimana dengan anak-anak yang belum mengerti akan urgensi daripada situasi saat ini? Apakah para dewasa ingat, sempat, dan siap untuk mengedukasi para generasi yang diberatkan dengan harapan untuk masa mendatang?

Desa Sumbermanjing Wetan, layaknya desa-desa pada umumnya, ramai penduduknya dan asri lingkungannya. Masyarakat yang berprofesi sebagai pekerja kantoran selalu mengenakan maskernya ketika berangkat bekerja, begitu pula sebagian lain yang berprofesi sebagai penjual di pasar. Sebagian lainnya menjadi ibu rumah tangga atau berbisnis dari rumah, seperti membuka toko kecil dan bengkel motor. Masker atau handsanitizerpun tak terlihat wujudnya.

Seiring dengan jumlah keluarga yang terus bertambah, natalisas atau jumlah kelahiran terus meningkat pula. Suara kayuhan sepeda, teriakan, hingga tawa dan tangisan anak kecil menjadi asupan sehari-hari penduduk desa. Entah tidak mengetahui atau tidak diberitahu, tidak menyadari atau tidak disadarkan, tidak peduli atau tidak dipedulikan, prokes Covid-19pun menguap seolah tak pernah ada.

Melihat kejadian-kejadian tersebut, serta menyikapi kewajiban sebagai mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, diputuskanlah untuk melakukan sosialisasi akan program kesehatan dalam masa Covid-19 kepada beberapa anak-anak di Desa Sumbermanjing Wetan.

Minggu pertama diisi dengan survei kondisi dan permasalahan, serta pemutusan solusi yang paling sesuai dan dapat dilaksanakan, yaitu mengajarkan cara mencuci tangan dengan paper soap dan membagikan masker yang menarik bagi anak-anak. Tentu saja, hal ini dilanjutkan dengan riset mengenai cara mencuci tangan yang benar dan masker yang sebaiknya digunakan oleh anak-anak menurut WHO.

Persiapan alat dan bahan sekaligus pembuatan paper soap dilakukan pada minggu kedua. Paper soap yang sudah kering dan dipotong kecil-kecil selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah kecil dengan bentuk lucu dan berwarna-warni, menyesuaikan dengan ketertarikan anak-anak. Pembelian masker juga dilaksanakan pada minggu kedua.

Pada minggu ketiga, paper soap dan masker akhirnya mulai dibagikan. Proses pengajaran kepada anak-anak terbilang susah-susah senang. Mereka mudah sekali mengerti dan mengikuti langkah-langkah mencuci tangan yang dicontohkan, tetapi selalu ada kericuhan layaknya saling menyipratkan air ke satu sama lain, bertengkar karena wadah paper soap yang tertukar, dan lain sebagainya. Sebelum pembagian masker, disampaikan bahwa ada banyak masker untuk dibagikan sehingga anak-anak dengan tenang menunggu giliran masing-masing dan tidak saling merebut. Minggu terakhir diisi dengan pengerjaan laporan akhir berupa artikel dan video, serta perilisan pada media online.

Beberapa hari setelah sosialisasi dilaksanakan, ketika anak-anak ditanyai mengenai masker dan paper soap yang telah dibagikan, beberapa menjawab bahwa paper soapnya digunakan, sedangkan sebagian yang lain hanya tersenyum sambil mengelak. Sedangkan untuk masker seringkali mereka gunakan ketika bepergian relatif jauh dari rumah, mengingat karakter lucu yang terdapat pada masker, mereka terlihat tidak segan untuk memakainya.

Dengan selesainya pelaksanaan KKN BTV III Universitas Jember ini, diharapkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan sedikit perubahan untuk anak-anak dalam meningkatkan kesadaran dan keinginannya untuk melaksanakan program kesehatan dalam masa penyebaran virus Covid-19 saat ini.

Sekian, terima kasih!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun