Halo sobat Kompasiana! Lebaran tinggal sebentar lagi. Sudah menjadi tradisi di keluarga-keluarga Indonesia pada saat lebaran ada bagi-bagi THR atau salam tempel.Â
Para saudara-saudara jauh yang hanya berkumpul satu tahun sekali pada momen lebaran, membagi-bagikan THR atau salam tempel pada keponakan-keponakannya.
Pada zaman saya dulu, setelah bersama-sama melaksanakan salat Idul Fitri, kemudian berkumpul dan tibalah waktunya pembagian THR atau salam tempel. Biasanya, diurutkan mulai dari anak-anak dengan usia yang paling kecil, kemudian urut hingga ke usia yang beranjak dewasa.Â
Saya dulu masih mendapatkan THR atau salam tempel hingga SMP, saat menduduki SMA sudah tidak mendapatkannya lagi.
THR atau salam tempel yang dibagikan tidak diberi amplop, langsung uang begitu saja. Anak-anak baris di hadapan om, tante, pakde, atau bude yang akan memberikan THR atau salam tempel.Â
Setelah menerima dari satu saudara pindah lagi ke saudara lainnya. Sehingga, agenda setelah salat Idul Fitri adalah saling baris satu sama lain demi mendapatkan THR atau salam tempel.
Pendapatan tiap-tiap anak pun sangat bervariasi. Makin bertambah usia makin banyak pula THR atau salam tempel yang didapatkan.Â
Biasanya pula, bagi anak-anak yang masih sangat kecil untuk diberi pegangan uang, uang itu akan terlimpah dan dipegang oleh orangtuanya masing-masing dengan dalih uangnya ibu simpan. Sungguh geli jika mengingatnya.
Para om, tante, pakde, atau bude pun dalam memberikan THR atau salam tempel bervariasi jumlahnya. Ada yang pecahan 5 ribuan, 20 ribuan, 50 ribuan, bahkan 100 ribuan.Â
Biasanya, jika pecahan 5 atau 20 ribuan, tiap-tiap anak dibagi berdasar jumlah umurnya. Jika umurnya sepuluh tahun, maka akan mendapatkan pecahan 5 atau 20 ribuan sebanyak sepuluh lembar. Begitu juga seterusnya. Uang yang didapatkan pun rata-rata uang baru, hasil menukarkan di bank. Alhasil, uang yang terkumpul masih rapi dan baru semua saat dijajarkan di dalam dompet.
THR atau salam tempel yang didapat pun bisa berlipat-lipat jika bertemu saudara-saudara dari keluarga ibu dan bapak. Sungguhlah menyenangkan dan akan menjadi kaya mendadak jika bertemu dengan saudara dari dua keluarga, yaitu keluarga dari bapak dan keluarga dari ibu.