Tak heran bila sekarang banyak anak -- anak yang merasakan lebih dekat dengan para pengasuhnya daripada ibunya sendiri. Tak heran para suami ketika pulang kerja tak pulang kerumah malah menghabiskan waktu untuk makan diluar, ini lah yang bisa dikatakan ketika rumah bukan sebagai tempat pulang lagi. Yang seharusnya keluarga merupakan tempat tinggal dan tempat pulang, bahkan untuk anak -- anak keluarga merupakan sekolah pertamanya. Apakah emansipasi hanya untuk kemerdekaan diri sendiri? Apakah emansipasi juga berarti menghilangkan kodrat perempuan yang sesungguhnya?
Maka karena itu tak sedikit perceraian terjadi, anak menjadi korban brokenhome, bahkan muncul lah idealis bahwa tak memiliki hubungan hidup independen suatu hal yang biasa, persepsi -- persepsi ini muncul dikarenakan banyak orang menyalahi maksud dari emansipasi, khususnya emansipasi wanita.
Memang benar hak dan kemerdekaan wanita telah berhasil diupayakan namun bagaimana dengan kodrat seorang wanita? Apakah termasuk target yang harus di merdekakan?
Emansipasi wanita sejatinya adalah bagaimana kedudukan wanita, hak -- hak wanita, pendapat wanita, dan keberadaan wanita tidak dianggap sebelah mata. Wanita berhak mendapatkan apa yang seharusnya dan laki -- laki dapatkan, namun tidak berarti menghilang kodrat wanita sebagai seorang ibu, untuk menguruskan keluarga, tidak menghilangkan hak anak untuk mendapatkan kasih sayang seorang wanita yang menjadi ibunya. Yang dimaksud RA Kartini disini bagaimana seorang perempuan mampu mendapatkan hak nya untuk memperoleh pendidikan, ilmu, dan mendapatkan keadilan
Sebagai wanita seharusnya bersyukur dijaman wanita sekarang tidak seperti jaman wanita saat RA Kartini di besarkan, ketika seorang wanita sangat sulit mendapatkan keadilan dalam segi pendidikan, menyatakan pendapat saja sudah dianggap sebelah mata. Maka dari itu gunakan hak mu sebagai seorang wanita dan seorang ibu dengan sebaik -- baik nya. Memerdekakan diri bukan berarti lupa akan tanggung jawab, Memiliki hak lebih bukan berarti semena -- mena nya. Begitu pula dengan Emansipasi bukan berarti lupa akan kodrat.
Women support women perkataan ini begitu sering diucapkan namun pada kenyataannya, aksinya pun berbanding terbalik. Mana yang dikatakan women support women kalau penampilan sesama wanita saja masih saling dikritik habis -- habisan? Mana yang dikatakan women support women kalo kehidupan, pendidikan, serta karir masih dijadikan topik hangat pergosipan?
Sebagai wanita harus saling memahami, saling mendukung, saling mengingatkan. Baik untuk diri sendiri atau pun keluarga. Sekali lagi selamat Hari Kartini 21 April untuk perempuan perempuan tangguh Indonesia !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H