Anak adalah anugrah dari Allah Swt yang diberikan kepada masing-masing orang tua. Bahkan tidak sedikit orang tua yang mempunyai harapan kepada anak-anak mereka untuk menjadi estafet perjuangan di masa mendatang. Sejak dalam kandungan ibu anak dirawat kemudian dilahirkan lalu dibesarkan dan dididik dengan penuh kasih sayang. Orang tua tidak pernah mengharapkan imbalan sepersenpun dari seorang anak akan segala macam kebaikan yang sudah dilakukan. Mereka hanya ingin anak-anak yang sudah dibesarkan tanpa kenal lelah menjadi putra putri yang sholeh-sholehah dan kelak bisa membawa ke surga-Nya.
Melihat perjuangan orang tua yang sedemikian beratnya, maka sudah menjadi kewajiban setiap anak untuk berperilaku dengan akhlak yang mulia. Akhlak yang membuat orang yang melihatnya terasa menyenangkan, yang mendengar merasa nyaman, dan membuat hati menjadi tenteram.
Terkait hal ini, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad atau yang lebih terkenal dengan Imam Ghazali mengutarakan beberapa poin dalam Kitab Bidayatul hidayah terkait adab seorang anak kepada kedua orang tua.
1. Mendengarkan perkataan orang tua
Anak harus mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan orang tua dan jangan menyela perkataan mereka. Kalaupun ingin mengutarakan pendapat, tunggu orang tua selesai berbicara terlebih dahulu kemudian sampaikanlah dengan sopan. Jangan mengeluarkan nada kasar apalagi sampai membentak-bentak sehingga membuat perasaan orang tua terluka.
2. Berdiri dalam rangka menghormati
Contohnya ketika orang tua bertamu dan kebetulan seorang anak sedang duduk di ruang tamu, anak tersebut langsung berdiri sebagai sembari mempersilahkan masuk sebagai wujud penghormatan atas kedatangan orang tua. Ditambah dengan menampakkan wajah sumringah dan mengobrol hangat sehingga orang tua merasa bahwa kedatangannya membuat bahagia.
3. Melakukan apa yang diperintah
Pengecualian dalam poin ini adalah ketika anak diperintahkan untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama. Selebihnya seorang anak wajib mengerjakan perintah orang tua sekalipun ia tidak suka. Seandainya memang benar-benar tidak bisa menjalankan karena suatu alasan, maka harus menjelaskan kepada orang tua degan cara yang baik.
4. Tidak berjalan di depan orang tua
Jangan berjalan mendahului orang tua tetapi berjalanlah dengan sabar di belakangnya. Jika memang kondisi menuntut untuk berjalan di depan orang tua, maka berjalanlah dengan sopan dan sesuai dengan kondisi orang tua saat itu.