Diplomasi merupakan suatu cara untuk mempengaruhi aktor lain dengan tujuan untuk mewujudkan perdamaian, atau mencapai suatu keinginan tertentu. Diplomasi digunakan suatu negara untuk bekerja sama dengan negara lain dalam mencapai kesepakatan atau kerjasama dalam  entitas politik. Suatu aktor atau negara akan melakukan diplomasi secara terstruktur kepada negara lain baik secara terbuka maupun tertutup. Berbagai kegiatan diplomasi yang dapat bermanfaat bagi aktor atau negara lain, seperti mempromosikan kebudayaan di suatu negara, mempromosikan teknologi, mempromosikan ekonomi atau hal lainnya yang dapat mempengaruhi negara atau aktor lain untuk tertarik dengan negara yang melakukan untuk mencapai suatu kesepakatan kerjasama.
Seiring dengan perkembangan, diplomasi juga mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman. Globalisasi menawarkan banyak kemudahan yang mendorong revolusi komunikasi dan teknologi tidak hanya bagi individu bahkan juga berdampak bagi negara. Dengan adanya Globalisasi, diplomasi-diplomasi dapat dikemas lebih menarik dan lebih mudah untuk dilakukan. Dengan adanya globalisasi, diplomasi tidak hanya pemerintah atau seorang diplomat yang dapat melakukan diplomasi, tetapi masyarakat dapat melakukan diplomasi dengan memanfaatkan media sosial tetapi pemerintah tetap menjadi keputusan akhir dalam keputusan diplomasi.
Perkembangan diplomasi dengan menggunakan media teknologi diawali dengan menggunakan telegram. Dengan telegram para diplomat dapat mengirimkan surat atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan negara lain, dengan adanya telegram mempermudah proses pengiriman surat. selain telegram, fax juga media yang pernah digunakan untuk membantu proses diplomasi, dengan faxin para pemerintah atau diplomat dapat mengirimkan surat kepada negara lain secara cepat melalui pen copy an data.Â
Diplomasi siber menjadi salah satu pengaruh dari perkembangan teknologi dan media komunikasi. Diplomasi Siber merupakan suatu kegiatan diplomasi dengan menggunakan media-media maya atau media sosial. tidak jauh dari tujuan diplomasi pada umumnya, diplomasi siber mencangkup isu-isu yang berkaitan dengan ekonomi, budaya, politik, hak asasi, kekayaan intelektual dan keamanan serta kejahatan dunia maya. dengan Diplomasi Siber kebebasan berpendapat di dun internet menjadi pisau yang memiliki mata dua bagi setiap negara, baik untuk kemakmuran, keamanan dan masa depan suatu negara. (GOLDMAN, n.d.)
Teknologi yang terus berkembang seperti kemunculan internet juga dimanfaatkan oleh negara-negara dalam melakukan komunikasi atau berdiplomasi dengan negara lain. Munculnya internet beriringan dengan lahirnya sosial media seperti facebook, twitter , youtube, instagram dan sosial media lainnya. Sosial media tidak hanya dimanfaatkan oleh individu saja, tetapi pemerintah juga menggunakan sosial media untuk melakukan diplomasi atau bahkan memberitahukan suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah.Â
Twitter dan facebook lebih banyak di gunakan untuk melakukan diplomasi, podcast atau media YouTube dan Instagram juga dapat menyampaikan keputusan atau ajakan tertentu oleh pemerintah dengan media konten. Dalam pemanfaatan media sosial yang penting diperhatikan oleh pemerintah adalah bagaimana branding atau pengemasan di media sosial tersebut yang tepat untuk diperlihatkan kepada publik atau masyarakat luas, karena media sosial dapat diakses oleh siapa dan dimanapun.Â
Pemanfaatan media sosial tentu saja akan memiliki dampak dalam melakukan diplomasi. Dengan media sosial dapat mendorong diplomat untuk mengatur hal yang dibahas di publik, sosial media juga menginformasikan hal-hal yang penting atau topik yang lebih menarik di masyarakat, sosial media menyebarkan informasi lebih cepat dan luas.Â
Penggunaan media sosial dapat berdiplomasi membuat masyarakat lebih gampang mengetahui perkembangan negaranya sehingga dengan pemanfaatan media sosial membuat masyarakat merasa lebih dekat dengan negara. kehadiran negara melalui diplomasi digital bisa dilihat dari program pendidikan atau pengenalan budaya dan membuat dunia pendidikan lebih gampang dan mudah untuk diakses. pemanfaatan media sosial dapat menjangkau masyarakat secara langsung dan lebih tepat sasaran. platform media sosial mendukung diplomasi sesuai dengan fungsinya. dengan media sosial pengemasan diplomasi lebih menarik, cepat dan mudah untuk dijangkau dan sebaliknya lebih cepat dan mudah untuk berganti.Â
Kemudahan yang diberikan media sosial untuk melakukan diplomasi, tentu saja ada hambatan atau tantangan yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan media sosial, seperti adanya serangan-serangan cyber, adanya hacker, informasi yang berada di media sosial lebih gampang untuk bocor tanpa ada nya pengontrolan terlebih dahulu, dan informasi yang beredar di media sosial lebih sulit untuk dikontrol karena media sosial dapat diakses oleh siapapun, hal tersebut menjadi tantangan untuk melakukan diplomasi digital (Gady & Greg Austin, 2010).
Adaptasi diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam melakukan diplomasi dengan menggunakan media internet menjadi strategi baru untuk menyebarkan ide-ide dan nilai-nilai Amerika Serikat ke dunia internasional. Â Amerika Serikat yang melakukan adaptasi terhadap perkembangan dunia teknologi berpengaruh pada perkembangan budaya dan hubungan diplomatik antara negara - negara di dunia serta adanya perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dunia.Â
Amerika Serikat terus berupaya untuk meningkatkan konstruksi hubungan yang lebih kuat dengan masyarakatnya melalui media internet berdasarkan keyakinan dan kepercayaan masyarakatnya kepada pemerintah Amerika Serikat. Dalam melakukan promosi diplomasi dengan menggunakan media internet, para diplomat Amerika Serikat berfokus pada program budaya untuk memodifikasi nilai-nilai struktur masyarakat. nilai-nilai dan program budaya yang dilakukan oleh diplomat Amerika Serikat memiliki nilai-nilai positif serta meningkatkan persepsi masyarakat dunia tentang Amerika Serikat. (Pahlavi, 2003)