Adab lebih utama daripada ilmu, merupakan kalimat yang sering kita dengar. Kalimat yang mengajarkan kita sebagai umat manusia untuk menempatkan adab di atas ilmu. Bahkan Rasulullah. SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.
Ilmu sangatlah penting. Orang yang berilmu memiliki keistimewaan sebab Allah meninggikan derajat orang yang mau menuntut ilmu. Namun yang tidak kalah penting dalam berilmu, yakni beradab. Adab merupakan segala bentuk sikap, tata cara hidup yang merupakan cerminan dari nilai sopan santun, budi pekerti dan akhlak yang baik.
Banyak orang yang memiliki ilmu namun sombong dan meremehkan keilmuan yang dimiliki. Seperti yang sering kita saksikan melalui berita di TV Nasional, kasus korupsi yang meningkat di indonesia. Para koruptor merupakan orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, bahkan mereka bersekolah di kampus ternama di dalam dan luar negeri. Hanya saja, mereka tidak cukup memiliki adab yang baik. Sehingga mereka terjerumus melakukan aksi korupsi.
Untuk menanamkan dan mengajarkan adab kepada para siswa, SMP Islam Sidoarjo menanamkan dan mengajarkan adab kepada seluruh warga sekolah baik guru dan murid melalui hal kecil yakni pengaplikasian nilai-nilai 5S yang meliputi senyum, salam, sapa, sopan dan santun.
Penanaman nilai-nilai 5S tidak hanya diaplikasikan antar guru dan siswa saja, melainkan seluruh warga sekolah seperti kepada petugas kebersihan, satpam, bahkan penjual di kantin. Seperti, menyapa dan mengucapkan salam jika bertemu dengan guru baik di dalam maupun di luar sekolah, mengucapkan kalimat yang baik kepada teman, mengucapkan terima kasih kepada petugas kebersihan yang telah membantu membersihkan kelas atau lingkungan sekolah, menyapa satpam yang berjaga di depan, dan lain sebagainya.
Penanaman 5S yang dilakukan oleh Bapak dan Ibu guru di SMP Islam Sidoarjo sebagai upaya agar siswa dapat mencontoh kebaikan yang dilakukan oleh guru di sekolah. Sedangkan penanaman 5S terhadap siswa SMP Islam Sidoarjo dilakukan sebagai upaya pembelajaran mengenai adab yang akan dibawanya kelak sampai mereka dewasa bahkan hingga akhir hayat.
Sebab, seberapa banyak ilmu yang kita miliki, seberapa banyak prestasi yang kita dapatkan, jika kita tidak dapat menjaga adab, berlaku sewenang-wenang, menyakiti hati saudara sesama, tidak melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban dengan sebaik mungkin, maka keilmuan yang kita miliki tidak ada harganya sama sekali dan mungkin akan menjadi sebuah amalan yang sia-sia. Untuk itu, mari sama-sama belajar memperbaiki dan menjaga adab dalam diri kita.
(Aisyah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H