Bogor — Aspek utama dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah generasi muda Indonesia yang memiliki wawasan umum yang cukup luas. Diluar sana, beberapa siswa yang berada di bangku SD, SMP dan SMA masih belum hafal Pancasila, arti dari sebuah peribahasa, tidak tahu nama tempat bersejarah seperti Candi Borobudur, Prambanan, bahkan tidak mengenal logo Tut Wuri Handayani. Mereka lebih tertarik untuk bermain game, menonton youtube yang pada dasarnya tidak ada unsur ilmu pengetahuan sama sekali. Hal ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan Indonesia saat ini masih sangat kurang. Memang tidak semuanya, tapi kalau dibiarkan seperti ini, Indonesia sulit berkembang terutama dalam hal mutu dan kualitas pendidikannya.
“Saya berharap pendidikan Indonesia bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti meningkatkan kualitas pengajar (guru) supaya kedepannya, para siswa bisa diajarkan tidak hanya pelajaran yang itu saja (monoton), namun bisa menggali kreativitas, bakat dan potensi para siswa.” Ujar salah satu siswa SMP Negeri 1 Bogor, Feby dalam sesi wawancara di Bogor, Jumat (26/03/21).
Dalam mengatasi permasalahan seperti ini, sebagai generasi muda bangsa, berikut inovasi yang bisa dilakukan dan didukung oleh lembaga pendidikan Indonesia:
1. Video Interaktif
Video yang berdurasi sekitar 10 menit akan berisi mengenai penjelasan isi Pancasila, arti dari beberapa peribahasa umum, makna lambang Burung Garuda dan tempat tempat bersejarah yang ada di Indonesia. Video ini akan ditayangkan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Dengan tujuan agar para siswa SD, SMP dan SMA bisa memahami makna dari tanah air yang mereka tempati sekarang ini.
2. Kelas Kreatif
Memasuki era digital dan masih dalam situasi pandemi yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online. Maka kelas kreatif ini sangat dibutuhkan oleh para siswa dalam mencari jati diri dan potensi diri mereka. Tentunya, lembaga pendidikan Indonesia harus menyediakan kelas ini secara online melalui website resmi. Dimana di dalamnya terdapat banyak pilihan dari berbagai bidang mulai dari bisnis, desain, seni, film, hingga teknologi. Pengajar berkualitas dan bisa menjamin setiap siswanya dapat meningkatkan softskill adalah hal yang wajib mereka dapatkan. Tidak hanya itu, hal ini juga dapat bertujuan untuk para siswa bisa menentukan bidang apa yang akan mereka tekuni pada jenjang perguruan tinggi.
3. Memperbanyak Lowongan Volunteer
Ada kegiatan yang bisa dilakukan para siswa untuk meningkatkan rasa kepedulian yaitu menjadi seorang volunteer. Namun, sangat disayangkan kegiatan seperti ini masih minim informasi. Dengan memperbanyak lowongan untuk menjadi volunteer ini, para siswa diharapkan bisa meningkatkan rasa empati dan bersyukur mereka terhadap apa yang sudah mereka punya. Tidak hanya itu, hal ini merupakan bentuk penerapan secara tidak langsung untuk mengembangkan potensi diri dan softskill yang akan berguna kedepannya.
Dari ketiga inovasi tersebut, diharapkan pemerintah Indonesia bisa lebih memfokuskan pada pengembangan potensi dari setiap generasi muda bangsa dalam hal peningkatan mutu pendidikan Indonesia sesuai pada Sustainable Development Goal’s Nomor 4 yaitu Kualitas Pendidikan hingga tahun 2030 nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H