Mohon tunggu...
ALFRENDIS LAIA
ALFRENDIS LAIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa dan Perannya dalam Mengubah Lanskap Moral, Budaya, dan Kesetaraan Hak Asasi Manusia di Era Global

3 Mei 2024   15:26 Diperbarui: 3 Mei 2024   15:26 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi yang penuh gejolak ini, dunia dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks, termasuk krisis moral dan budaya yang berdampak signifikan terhadap kesetaraan Hak Asasi Manusia (HAM). Fenomena ini bukan hanya menghambat kemajuan peradaban, tetapi juga mengancam nilai-nilai fundamental kemanusiaan. Dalam konteks ini, mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran krusial dalam mengubah lanskap moral, budaya, dan kesetaraan HAM.

Krisis moral dan budaya termanifestasi dalam berbagai bentuk, seperti korupsi, intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan. Menurut Transparency International, Indonesia menduduki peringkat 96 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi 2021. Di sisi lain, intoleransi dan diskriminasi masih marak terjadi, seperti diskriminasi terhadap kelompok minoritas dan perempuan. Kekerasan terhadap perempuan juga masih menjadi isu yang memprihatinkan, dengan data pengaduan ke Komnas Perempuan di tahun 2022 meningkat menjadi 4371 dari 4322 kasus. 

Dengan jumlah ini berarti rata-rata Komnas Perempuan menerima pengaduan sebanyak 17 kasus/ hari. Krisis moral dan budaya ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat menghambat pembangunan sosial, ekonomi, dan politik, serta menciptakan iklim yang tidak kondusif bagi kemajuan peradaban. Lebih lanjut, krisis ini juga dapat berakibat pada pelanggaran HAM yang semakin marak, seperti perbudakan, perdagangan manusia, dan eksploitasi anak.

Mahasiswa, sebagai generasi muda yang penuh semangat dan idealisme, memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam mengatasi krisis moral dan budaya. Mereka memiliki akses terhadap pengetahuan dan informasi, serta memiliki semangat untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan. 

Mahasiswa juga memiliki kemampuan untuk memobilisasi massa dan melakukan aksi-aksi nyata untuk mewujudkan perubahan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam mengubah lanskap moral, budaya, dan kesetaraan HAM di era global. Dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki, mahasiswa dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih adil, toleran, dan menghargai HAM.

Peran Mahasiswa

Di era globalisasi yang dipenuhi dengan tantangan moral dan budaya yang kompleks, mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan untuk mengatasi kesenjangan hak asasi manusia (HAM) dan meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan. Krisis moral dan budaya seperti korupsi, intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan merupakan hambatan besar bagi kemajuan peradaban. Dalam konteks ini, pentingnya peran mahasiswa dalam membawa perubahan positif menjadi sangat jelas.

Pertama: Pendidikan dan penyadaran menjadi landasan utama dalam upaya mahasiswa untuk mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat. Melalui berbagai kegiatan edukatif seperti seminar, workshop, dan kampanye publik, mahasiswa dapat menyampaikan nilai-nilai moral seperti kejujuran, integritas, toleransi, dan penghargaan terhadap HAM kepada khalayak luas.

Kedua: Advokasi dan aktivisme menjadi instrumen penting dalam mendorong perubahan kebijakan yang mendukung nilai-nilai moral dan budaya serta kesetaraan HAM. Dengan bergabung dalam organisasi non-pemerintah atau membentuk organisasi sendiri, mahasiswa dapat memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan menekankan perlunya keadilan bagi semua individu.

Kreativitas dan seni juga menjadi sarana yang efektif dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan melawan ketidakadilan. Melalui seni seperti musik, teater, film, dan seni visual, mahasiswa dapat menyampaikan pesan-pesan yang kuat tentang pentingnya kesetaraan dan menghormati hak asasi manusia. 

Selain itu, mahasiswa dapat menjadi teladan dan peran model bagi masyarakat dengan mempraktikkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bersikap jujur, adil, dan toleran, mereka tidak hanya menginspirasi orang lain tetapi juga membentuk budaya yang lebih baik secara bertahap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun