Menulis bagiku adalah sejenak berhenti pada sebuah pendakian. Melihat kembali capaian-capaian pada rentang yang telah dilalui. Banyak kisah yang sudah terjadi membentuk rangkaian sejarah. Sejarah memberi tumpuan anak tangga berikutnya untuk pendakian lebih lanjut. Di sana terdapat pelajaran, juga kritikan untuk tumpuan yang retak. Dan kata adalah roh dalam penubuhan pencapaian sejarah yang tak bertitik.
"Sebab hidup tak semudah ketika anda bercerita, menulis atau berkomentar, mengecil diri kadang bisa mengisar setapak...". Tapi, kok serius sekali saya kayaknya ya? Di Kompasiana saya cuma pengen satu hal; ketawa; entah menertawakan atau ditertawakan...hahahahahahahahhhahahahahahahhhahahah
Pikiran sehebat apa pun, tak bermakna jika tidak dituliskan. Tulisan sehebat apa pun, tak berguna jika tidak menggugah untuk dilaksanakan. BERPIKIR, BERTINDAK, BERHASIL.