Mohon tunggu...
Alfredsius Ngese Doja Huller
Alfredsius Ngese Doja Huller Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis adalah salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang dari Seminari San Giovanni xxiii Malang

Berbagi sembari belajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menjadi Sukarelawan sebagai Bentuk Aktualisasi Diri yang Produktif

2 Februari 2022   21:34 Diperbarui: 2 Februari 2022   21:42 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang sukarelawan bukanlah hal yang menarik bagi sebagian orang. Kerja tanpa dibayar merupakan kegiatan yang hanya membuang-buang waktu bahkan dianggap sebagai perbudakan, kecuali mereka yang ingin menemukan suatu makna baru yang bukan hanya sekadar uang semata. Sukarelawan merupakan orang-orang yang ingin menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain dan alam sekitarnya.

Menarik sekali bahwa seorang sukarelawan yang mau bekerja selama satu tahun tanpa dibayar. Mereka adalah orang-orang yang ingin keluar dari zona nyaman tetapi bukan orang-orang yang hanya mencari sensasi belaka. Mereka adalah orang-orang yang sungguh berani mengambil langkah untuk menunjukkan eksistensinya sebagai manusia yang bebas yang tidak terikat oleh dunia materi.

Menjadi relawan merupakan bentuk pengaktualisasian diri. Mereka  ingin menemukan hal yang baru dalam hidup. Mereka membuktikan bahwa hidup manusia bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga ada untuk yang lain. Sebab manusia adalah bagian dari integral dari alam dan alam membuktikan bahwa tidak ada satu orangpun di dunia ini yang dapat hidup sendirian. Setidak-tidaknya pasti membutuhkan orang lain. Menurut Aristoteles manusia adalah Zoon Politicon atau makhluk sosial. Zoon artinya hewan dan politicon berarti bermasyarakat. Secara harafianya zoon politicon berarti hewan yang bermasyarakat.

Oleh karena itu bukan hal yang mengherankan jika ada orang yang mencari orang-orang yang mau menjadi sukarelawan. Sebab aktivitas ini merupakan bentuk dari pengaktualisasian diri yang produktif. Selain dapat mengembangkan diri pribadi juga dapat berguna bagi sesama dan alam sekitar. Pengalaman bersama dunia dan hidup di dalamnya menyentuh kesadaran tentang peran sentral  manusia dalam semesta raya yang memancarkan jati diri sebagai manusia.

Sukarelawan yang ingin mengembangkan dan memperkenalkan alam sekitar pada dasarnya karena alam kita sesungguhnya kerap kali menimbulkan kekaguman, termangu, serta tersentuh. Alam kita sering kali memancing keingintahuan sehingga memaksa orang-orang untuk mengenalnya karena alam telah membangunkan misteri dunia fisik. Alam raya merupakan sumber kehidupan dan menjadi sumber ilmu serta pengetahuan manusia. Sehingga semakin banyak orang yang ingin memperkenalkan misteri alam semesta beserta keindahannya yang mungkin belum pernah dicerap oleh panca indra maka akan menemukan tujuan dari keberadaan dirinya. Manusia tidak hanya sampai pada rasa kagum  namun berkat pengalaman dan akal budinya dapat bersyukur pada Sang Pencipta yang dahsyat. Lalu tergerak hatinya untuk hidup berdampingan serta menjaga dan mencintai alam semesta. Alam adalah induk material manusia dan percikan spiritual yang ilahi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun