Hari ini adalah hari ke-6 saya terdaftar sebagai anggota Kompasiana (Kompasianer). Sebelumnya sudah mencoba beberapa kali untuk mendaftar atau login, tapi belum juga rampung. Tapi karena dorongan dan semangat yang kuat, akhirnya pada 26 September 2015 saya gabung di Kompasiana. Setelah menulis beberapa kali posting, banyak teman (kuliah dan organisasi) memberi pujian sejaligus penyemangat untuk terus menulis, ditambah lagi kata mereka tulisanku lumayan bagus(semoga mereka jujur mengatakannya).
Kepada admin Kompasiana, saya sangat berterimakasih atas keberadaan media bersama ini. saya semakin bergairah untuk menulis apa saja yang bisa ditulis. Selama ini saya sudah sering menulis opini, tapi ketika saya kirim ke Surat Kabar, sangat susah untuk dimuat, ditambah lagi tidak ada konfirmasi dari redaksi. Kalau menulis di Kompas sepertinya saya belum mampu, apalagi dengan keterbatasan intelektual dan waktu yang ada, walaupun saya tetap mencoba terus mengirim artikel ke redaksi Kompas.
Ada satu kata bijak yang membuat saya sangat termotivasi untuk menulis. Kata bijak itu saya baca dari buku Pramoedya Ananta Toer, yaitu
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
akhirnya tidak lagi alasan untuk tidak menulis.
Kepada segenap Kompasianer, saya ingin diberi masukan dan kritik terhadap tulisan-tulisan yang saya pos di Kompasiana ini agar kemampuan menulis saya semakin baik.
terimakasih,
salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H