CINTA YANG MURNI
jadilah alangkah cinta yang murni
seperti lonceng gereja terus berbunyi
menjadikan kita satu di bawah mezbah terang dan sunyi.
tetapi kau mencintai kiblat
menyayangi rosario
menyukai kaligrafi
di atas tanah maupun di bawah langit
aku bercerita tentang sesosok berbeda
yang tak di ungkap hujan kepada awan.
kau cantik seperti Ainun
menawan semacam dewi Srikandi
menarik seperti Bunda Maria.
akan tetapi aku tetap mencintai seseorang wanita suci dari Galilea.
dengan membawa nama Tri tunggal
dia menyebut namaku di dalam doa.
kaupun juga seperti itu.
bersujud mencium tanah dihadapan Nabi Muhammad dan kau sebut siapa aku.
sesampai dirinya merayu para Trimurti di langit ke tujuh, duduk membakar menyan serta bersanding kepada Dewa Siwa.
di dalam bait suci ku berdoa
kepada Mesias yang tercinta.
malaikat pun bosan mendengar apa yang terlafalkan.
diriku? masih sama, akan mencintai seperti Isa Al-Masih yang cinta akan manusia walau di hujat sepanjang masa
ini lah aku identik dengan perselisihan.
yang berbeda dalam pandang kemanusiaan, tapi hanya satu di mata Tuhan.
-Jehuda Alfredo Rahajaan
Tual, 26 oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H