Jayapura, Dalam melakukan aksinya, kelompok anti pembangunan di Papua (KNPB) banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran dasar Hak Asasi Manusia (HAM) terutama pelanggaran terhadap anak di bawah umur yang sebenarnya dapat dikenai pasal-pasal perlindungan anak.
Lucu sebenarnya jika mereka menuntut penyelesaian HAM di Papua dan menolak tim HAM dari pemerintah pusat namun mereka sendiri adalah pelanggar hak asasi manusia terhadap anak.
Banyak bukti foto dan video yang memperlihatkan adanya anak-anak di bawah umur yang mengikuti aksi demo yang mereka lakukan. Seperti pada saat demo berlangsung siang tadi (15/6) ada seorang laki-laki berumur sekitar 40-an yang terlihat bingung mencari anaknya dalam kerumunan massa KNPB di sekitaran Yapis, Kelurahan Bhayangkara, Jayapura.
Setelah bertemu dengan anaknya, bapak ini menyerukan “buat apa kamu ikutan demo ini, tugasmu belajar, ayo pulang,” ucap lelaki itu sambil menarik keras tangan anaknya yang saat itu masih asik menghiasi badan nya dengan cat bertuliskan bintang kejora.
Ironis melihat kejadian seperti ini, anak yang berumur belasan tahun yang seharusnya sibuk dengan kegiatan belajar untuk menata kehidupan masa depannya yang lebih baik, dinodai dengan ajakan KNPB untuk ikut demo yang bertentangan dengan pemerintah.
Tidakkah ada yang tergerak hatinya melihat kenyataan seperti ini, mungkin saja aparat keamanan terlalu sibuk mengamankan jalannya aksi yang di gelar KNPB tersebut hingga tak sempat melihat hal-hal kecil seperti ini.
Besar harapan kami kepada pemerintah pusat agar pelanggaran HAM yang terjadi selama ini di Papua dapat diselesaikan sesuai dengan norma dan aturan hukum yang berlaku di Indonesia, bukan dengan hukum adat yang dimiliki masing-masing daerah karena terkadang tidak masuk akal dan seakan-akan hanya membela orang asli Papua. (Red,Ki)
KNPB Mengeksploitasi Anak Sebagai Alat Politik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H