Penulis: Alfred Karafir
Diperingatinya hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia oleh sekelompok organisasi ilegal di Papua seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) pada minggu kemarin cukup menghebohkan masyarakat Papua. Bagaimana tidak, mereka menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menuntut agar pemerintah segera menyelesaikan beberapa pelanggaran HAM yang terjadi di Papua.
Disaat Papua sedang berduka atas meninggalnya 31 orang pekerja dari PT. Istaka Karya akibat ulah penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata Papua (KKSB/OPM), mereka justru berdemo untuk menuntut Papua segera merdeka, karena sebelumnya dikatakan oleh mereka bahwa Papua saat ini darurat pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia.
Toh bagi saya selama ini api pemicu terjadinya konflik di Papua tidak lain dan tidak bukan adalah KKSB (OPM) beserta kelompok politik separatis Papua merdeka. Hal ini kalo dipikir secara logika, tidak mungkin aparat keamanan sebagai pelindung masyarakat memulai dahulu konflik di Papua, malah yang ada pihak separatislah yang memulai. Contoh kasus, seperti kejadian penyanderaan, penembakan yang dilakukan KKSB (OPM) dan lain sebagainya yang terjadi beberapa waktu lalu.
Jadi sebagai penulis, saya mengibaratkan hal ini adalah skema politik yang dilancarkan oleh kelompok separatis yang ingin Papua segera merdeka. merekalah dalang dibalik konflik yang selama ini terus terjadi di Papua. Tidak hanya itu, mereka saat ini juga telah didukung oleh beberapa orang dari golongan aktivis HAM dan aktivis-aktivis lainnya serta media online seperti TABLOIDJUBI & TIRTO.ID yang ingin Papua lepas dari NKRI.Â
Oleh karena itu kita pasti bisa pahami bahwa :Â
"Konflik Papua sengaja Diciptakan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua merdeka untuk memancing aparat keamanan agar semakin beringas untuk menangkap, bahkan membunuh mereka yang memiliki ideologi separatis. namun hal itu akan sangat disenangi oleh mereka para separatis Papua merdeka karena secara tidak langsung aparat keamanan terkena imbas negatif yakni telah melanggar HAM, dan karena hal itu pula kelompok separatis berkoar-koar melalui media sosial bahwa pemerintah melalui aparatnya telah melakukan pelanggaran HAM berat terhadap Orang Asli Papua (OAP)"Â
Semua itu dilakukan untuk mempermudah dan memperlicin jalan para separatis Papua merdeka agar Papua segera lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H