Mohon tunggu...
Alfred Eben
Alfred Eben Mohon Tunggu... -

LIVED!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Indahnya Bunga Krisan di Jogja-ku

10 April 2014   21:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah lihat bunga krisan?” Ungkap saya pada salah satu sahabat saya saat makan siang di kantin kampus. “kayak nya pernah dengar deh, tapi ga tau bentuknya” jawab sahabat saya. Berikut merupakan percakapan singkat dimana saya ingin tahu apakah sahabat saya mengetahui bunga krisan itu sendiri sebelum saya menceritakan bahwa di kota Yogya ini ada kebun krisan.

Kaget!. Ya, itu perasaan pertama ketika mendengar jawaban dari sahabat saya. Jujur, bahwa pandangan saya terhadap bunga krisan adalah bunga yang sangat diketahui banyak orang layaknya bunga anggrek atau melati. Mungkin saya terlalu berlebihan, tapi saat itu saya baru tahu bahwa bunga krisan belum banyak yang mengetahui.

Bunga Krisan (CRHYSANTIMUM), salah satu bunga yang berasal dari negeri Cina. Di Indonesia sendiri bunga krisan sangat akrab disebut sebagai bunga Aster / Seruni. Bunga Krisan mampu tumbuh dengan baik di ketinggian 700-1200 Dpl. Krisan itu sendiri merupakan tanaman daerah subtropika dan merupakan tanaman hari pendek (short day plant). Bunga Krisan dapat segera berbunga jika mendapatkan penyinaran kurang dari 14,5 jam (13-16 jam), sehingga krisan perlu diberikan penambahan cahaya pada malam hari.

Krisan saat ini merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan populer dikalangan masyarakat. Permintaan tanaman hias termasuk bunga krisan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tanaman hias Krisan pertama kali dikenalkan di dusun Wonokerso, Hargobinangun, Pakem, Sleman, oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY. Di dusun wonokerso, kita dapat melihat banyak sekali tanaman krisan dikelola dengan baik. Bunga krisan dari berbagai warna dapat kita nikmati keindahannya, itu jika kita datang di saat semua bunga krisan berbunga. Namun, meskipun tidak datang disaat bunga krisan berbunga semua, kita juga masih bisa menikmati beberapa bunga krisan yang bermekar di kebun lain. Tentu saja kebun tersebut masih dalam pengawasan Astha Bunda yang menaungi penanaman bunga krisan di dusun Wonokerso.

Astha Bunda merupakan Asosiasi para petani bunga krisan dusun Wonokerso. Asosiasi ini memiliki 12 anggota kepengurusan dimana mereka memegang 12 kelompok tani bunga krisan. Asosiasi ini memang tampak seperti organisasi kecil, tapi perkembangan asosiasi ini dapat dikagumi. Sekitar 3 minggu yang lalu tepatnya di hari minggu, saya dengan beberapa teman saya mengunjungi Astha Bunda ini. Awalnya niat kami adalah ingin melihat kebun bunga krisan yang infonya kami peroleh dari kakak tingkat kami.



1397115501618865012
1397115501618865012

Perjalanan ditempuh sekitar 45 menit dari kota Yogya, dan menemukan Astha Bunda itu sendiri tidak terbilang susah. Kesan pertama ketika sampai di Astha Bunda adalah “Kebun Krisannya mana?”. Pertanyaan ini dijawab langsung oleh salah satu perngurus Astha Bunda. “Itu didepan adik loh. Kalo mau lihat yang berbunga ada di kebun lain dik” Jawab salah satu pengurus Astha Bunda bagian pemasaran. Bahkan, dengan baiknya pengurus Astha Bunda itu mau mengantar kami ke kebun krisan yang letaknya tidak jauh dari Astha Bunda itu sendiri.

13971162441259229961
13971162441259229961


13971159271674303449
13971159271674303449

1397116122542758414
1397116122542758414

Inilah bunga-bunga krisan hasil dari para petani Asosiasi Astha Bunda. Berbagai warna dan bentuk krisan yang sangat cantik bisa kita temui saat berkunjung ke Dusun Wonokerso, Asosisasi Astha Bunda. Menurut salah satu pengurus Aosisasi Astha Bunda, bunga yang ada terdapat di gambar diatas itu masih belum berkembang sepenuhnya. Belum memasuki bulan berkembangnya bunga krisan. Sehingga dapat disimpulkan ketika bulan bunga krisan berkembang sepenuhnya, betapa cantiknya kebun-kebun yang dikelola petani Astha Bunda. Tidak heran bahkan para investor pun tertarik menanamkan modalnya di Asosiasi Astha Bunda untuk membantu perkembangan kebun krisan ini agar lebih mengagumkan dan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun