Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kerajaan Ambanilanitra dan Pejabat Tukang Sensasi

4 Februari 2025   16:07 Diperbarui: 4 Februari 2025   16:07 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar olahan Qwen2.5 dokpri)

Kerajaan Ambanilanitra dan Pejabat Tukang Sensasi

Rakyat di negeri Ambanilanitra hidup dengan aturan yang sering berubah lebih cepat daripada cuaca. Para pejabat di kerajaan ini terkenal bukan karena kebijaksanaan mereka, melainkan karena kemampuan mereka dalam membuat keputusan tanpa berpikir panjang.

Seperti kemarin, Seksi Humas Negeri Ambanilanitra mengeluarkan pengumuman penting: "Mulai besok, rakyat kecil yang ingin membeli gas 3 kg harus langsung ke pangkalan! Jangan lagi beli di pedagang eceran. Ini demi kemajuan ekonomi! Agar rakyat bisa belajar jadi pengusaha dengan mencari pangkalan terdekat."

Sontak rakyat kecil terbelalak. "Jadi, kami harus keliling kota mencari pangkalan gas? Kalau jauh bagaimana? Kalau habis bagaimana?"

"Bukan urusan kami! Ini demi kebaikan kalian!" jawab pejabat Humas dengan wajah bangga, seolah-olah baru saja menemukan formula emas yang akan menyelamatkan ekonomi negeri.

Rakyat pun mulai mempersiapkan diri. Beberapa sudah memasang alarm untuk bangun subuh demi berburu pangkalan gas. Ada yang menyewa peta, ada yang mempersiapkan sepeda, bahkan ada yang berniat membuat peta interaktif pencarian pangkalan.

Namun, di pagi yang sama, saat rakyat masih dalam kebingungan mencari gas, tiba-tiba Sang Raja Ambanilanitra muncul di balkon istananya dan mengumumkan dengan suara lantang, "Mulai hari ini, rakyat boleh membeli gas langsung di pedagang eceran! Tidak perlu repot mencari pangkalan!"

Rakyat melongo. Para pejabat saling pandang. Humas Negeri yang kemarin berbicara dengan penuh percaya diri, kini berkeringat dingin.

(olahan GemAIBot, dokpri)
(olahan GemAIBot, dokpri)

"Lho, kemarin dibilang harus beli di pangkalan. Sekarang boleh di eceran lagi? Maksudnya apa?" tanya salah satu rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun