Turba (Turun Aspirasi) ala Pejabat
Minggu siang, Pak Sarman mengipasi bara api tambalannya sambil mengamati parade mobil plat merah di jalanan. "Wah, hari Minggu kok rame kayak konvoi pilkada? Ini mau turun aspirasi atau turun harga di pasar modern?" gumamnya.
Tiba-tiba, sebuah mobil dinas warna putih berhenti mendadak. "Pak Camat! Ini ban serepnya kempes," teriak sopir sambil menepuk ban.
"Lho, Pak Camat sendiri yang nyetir? Sopirnya cuti?" tanya Pak Sarman sambil menyikat ban.
"Ah, saya kan pejabat merakyat. Harus bisa multitasking! Nyetir sendiri, ngirit anggaran. Biar sopir bisa cuti... eh, maksudnya tugas lapangan," jawab Pak Camat sambil mengibarkan kemeja batik lengan pendek bergambar wayang.
Dari jok belakang, terdengar suara galon kosong berguling. "Lho, ini mobil dinas kok jadi pengangkut galon?"
"Ini proyek Aspirasi Rakyat Sehat. Saya turun langsung ke UMKM untuk... eh, beli air mineral di warung Bu Siti!" Pak Camat tersenyum lebar, memperlihatkan gigi berlubang bekas arisan dinas.
"Tapi kenapa pake plat merah, Pak?"
"Agar aspirasi lebih legitimate, Man! Kalau pakai mobil pribadi, nanti dikira saya jualan MLM!"
Tiba-tiba, sebuah mobil dinas lain melintas dengan spanduk "MONITORING HARI KESEHATAN NASIONAL". Di dalamnya, ibu-ibu berkaus "Seminar Anti Hoax" sedang menenteng kardus berlogo merek skincare mewah.