Sebagai sekolah yang mencetak calon tenaga kesehatan, SMK Kesehatan Binatama memahami bahwa pelayanan kesehatan tidak hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga pengelolaan hati. Melalui program-program rohani seperti ini, siswa diajarkan untuk mengembangkan empati yang mendalam dan kesadaran akan nilai spiritual dalam pekerjaan mereka di masa depan.
Seorang siswa Katolik yang mengikuti sesi penyuluhan mengungkapkan, "Saya merasa diingatkan kembali bahwa melayani pasien bukan hanya tugas, tetapi juga panggilan untuk menjadi berkat bagi orang lain."
Hal serupa juga tentu dirasakan oleh siswa Muslim dan Protestan yang mendapat pesan-pesan rohani sesuai keyakinan mereka masing-masing melalui Ustad dan Penyuluh yang menemani mereka selama lebih dari satu jam.
Makna Isra Miraj bagi Siswa Lintas Iman
Isra Miraj tidak hanya memberikan pesan spiritual bagi umat Islam, tetapi juga menginspirasi siswa lintas iman untuk merefleksikan hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama. Dalam konteks pendidikan, acara ini menjadi sarana untuk memperkuat toleransi, saling pengertian, dan semangat melayani.
"Kami ingin para siswa memahami bahwa melayani adalah bentuk ibadah yang universal," kata salah satu guru pembimbing. "Apa pun agama mereka, inti dari pelayanan adalah cinta kasih kepada sesama."
Melayani dengan Sepenuh Hati: Pelajaran untuk Masa Depan
Program rohani ini tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga langkah konkret dalam membentuk karakter siswa. Nilai-nilai seperti simpati, empati, dan cinta kasih menjadi landasan yang kokoh untuk pelayanan mereka di masa depan. Hal itu sangat terasa ketika setiap pagi para siswa selama lima belas menit pertama berdoa dan mendalami hal-hal spiritual (membaca Kitab Suci bagi siswa kristiani atau membaca Iqro bagi siswa muslim). Kegiatan ini bertujuan mengajari kepada para siswa bahwa apapun tugas dan pelayanan kita, Tuhan tetaplah nomor satu, yang harus kita libatkan dalam menolong dan menyalani sesama.
Sebagai calon perawat dan farmasis, siswa SMK Kesehatan Binatama diajarkan bahwa pelayanan bukan hanya tentang keterampilan medis, tetapi juga tentang bagaimana menyentuh hati pasien. Dengan membangun relasi yang tulus, mereka tidak hanya membantu pemulihan fisik pasien, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan spiritual yang mendalam.
Kesimpulan
Upaya SMK Kesehatan Binatama Sleman dalam memberikan porsi spiritual yang adil bagi seluruh siswanya merupakan langkah inspiratif yang patut dicontoh. Dengan menyediakan ruang bagi siswa untuk mendalami keyakinan mereka, sekolah ini tidak hanya mencetak tenaga kesehatan yang kompeten secara teknis, tetapi juga individu yang memiliki hati melayani.