Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Kehidupan Manusia dalam Terang Sakramen Gereja Katolik

20 Januari 2025   15:11 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:11 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Menelusuri Kehidupan Manusia dalam Terang Sakramen Gereja Katolik

Apakah Anda pernah merasa bahwa kehidupan sehari-hari seperti perjalanan tanpa peta yang jelas? Sebagai seorang Katolik, sebenarnya Anda memiliki "peta rohani" yang dapat memandu setiap langkah perjalanan hidup Anda. Peta itu adalah sakramen-sakramen Gereja Katolik: tanda nyata kasih Allah yang menyertai kita dari saat kita lahir hingga kembali kepada-Nya. Namun, sering kali kita lupa bahwa sakramen-sakramen ini bukan sekadar ritual, melainkan solusi rohani untuk menghadapi tantangan kehidupan.

Artikel ini sebenarnya untuk menjawab pertanyaan salah satu ketua lingkungan di paroki Minomartani kepada saya selaku kepala bidang liturgi paroki sekian tahun lewat tepatnya sebelum covid-19. "Seseorang dari lahir sampai kemudian kembali ke ribaan Ilahi menjalani prosesi-prosesi tertentu (sambil memberikan contoh tentang upacara Jawa). Hal itu sama dengan Gereja katolik, ada sakramen inisiasi dan lain-lain. Bisa jelaskan hubungan antara prosesi tradisi dan prosesi Gereja Katolik?"  Demikian kira-kira inti dari pertanyaan itu.

Artikel ini memang tidak secara persis menjawabnya. Tetapi hendak mengajak Anda untuk menelusuri bagaimana sakramen dapat menjadi panduan bagi umat Katolik untuk menghayati iman mereka dengan lebih mendalam di setiap tahap kehidupan.

(olahan GemAIBot, dokpri)
(olahan GemAIBot, dokpri)

Memahami Kekatolikan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Banyak orang Katolik yang merasa bahwa iman mereka tidak cukup relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ritual dan tradisi yang kaya sering kali dianggap sebagai rutinitas tanpa makna yang mendalam.

Di sisi lain, manusia menghadapi perjalanan hidup yang penuh tantangan -dari kelahiran hingga kematian- tanpa memahami bagaimana Gereja mendampingi mereka melalui sakramen-sakramennya. Bagaimana kita dapat menghubungkan iman Katolik dengan dinamika kehidupan manusia? Masalah ini menjadi titik awal untuk mengeksplorasi lebih dalam.

Sebagai contoh, seorang remaja mungkin merasa kebingungan dalam memahami perannya dalam keluarga dan masyarakat, sementara Gereja melalui Sakramen Penguatan menawarkan kekuatan Roh Kudus untuk menghadapi tantangan tersebut. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang sakramen, banyak umat kehilangan kesempatan untuk merasakan kehadiran Allah yang nyata dalam hidup mereka. Oleh karena itu, penting untuk menjembatani pemahaman antara sakramen dan pengalaman manusia sehari-hari.

(olahan GemAIBot, dokpri)
(olahan GemAIBot, dokpri)

Perjalanan Hidup dan Kehadiran Allah

Setiap manusia menjalani perjalanan hidup yang unik, dari lahir, bertumbuh menjadi anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, hingga akhirnya kembali kepada Sang Pencipta. Dalam Gereja Katolik, perjalanan ini diiringi oleh sakramen-sakramen yang menjadi tanda nyata kasih Allah. Sakramen-sakramen ini bukan sekadar ritual, tetapi juga peta rohani yang membantu manusia mengarungi hidup dalam terang iman.

1. Awal Kehidupan: Sakramen Baptis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun