Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Buku-Buku yang Patah Hati

19 Januari 2025   08:45 Diperbarui: 19 Januari 2025   08:07 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Buku-Buku yang Patah Hati

Perpustakaan kampus itu benar-benar sunyi, bahkan saking sunyinya, suara nyamuk terbang saja terdengar seperti pesawat jet. Di tengah keheningan itu, buku-buku di rak mulai bosan. Mereka, yang dulunya penuh semangat menyambut pembaca, kini hanya bisa mengobrol satu sama lain untuk menghibur diri.

Di sudut rak pendidikan, sebuah buku bertuliskan "Cara Menjadi Guru Idaman" menghela napas panjang. "Hei, teman-teman, kita ini apes banget, ya? Kalau tahu nasib kita bakal seperti ini, aku mending nggak ditulis. Bayangkan, ratusan halaman, tinta mahal, dijilid rapi, cuma untuk jadi penghuni rak penuh debu."

Buku di sebelahnya, "Matematika Itu Mudah", langsung menyahut, "Halah, masih mending kamu. Aku? Dulu waktu diterbitkan, orang bilang aku bakal bikin revolusi pendidikan. Sekarang? Jangankan revolusi, disentuh aja nggak pernah."

Semua buku tertawa kecil, kecuali buku "Motivasi untuk Sukses", yang tampaknya sedang tenggelam dalam perasaan melankolis. "Kalian enak bisa bercanda. Aku? Aku ditulis dengan semangat membara oleh penulisnya. Katanya, aku akan mengubah hidup orang. Nyatanya, aku cuma jadi penyangga buku lain biar nggak jatuh."

Mendengar itu, buku tebal "Ensiklopedia Dunia" ikut menyela. "Oh, jangan mulai drama, ya. Aku ini dulu diarak dengan bangga ke perpustakaan. Dibilang paling berharga. Sekarang? Berat badanku jadi alasan orang malas meminjamku. Mereka lebih suka Googling! Padahal, aku ini paket lengkap, tahu!"

Tiba-tiba, sebuah suara halus terdengar dari rak atas. Buku tipis berjudul "Dongeng Sebelum Tidur" berbicara, "Ya, ya, kalian memang punya cerita sedih. Tapi aku lebih tragis. Aku ini dirancang untuk membuat orang bahagia sebelum tidur, tapi sekarang aku malah bikin diri sendiri insomnia karena kesepian!"

Semua buku terdiam, terharu, lalu tertawa bersama.

Namun, suasana itu berubah ketika pintu perpustakaan tiba-tiba terbuka. Seorang gadis masuk, langkahnya penuh semangat. Ia adalah Sinta, mahasiswa yang terkenal sebagai satu-satunya pelanggan setia perpustakaan.

(keponakan penulis sedang di perpustakaan kampus, foto: ST)
(keponakan penulis sedang di perpustakaan kampus, foto: ST)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun