Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

[MBHB]: Menu Bergizi, Humor Berisi

9 Januari 2025   08:57 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:24 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi olahan GemAIBot, dokpri)

Menu Bergizi, Humor Berisi

Di sebuah sekolah, Program Makan Bergizi Gratis digelar dengan semangat. Hari pertama, semua siswa bersemangat mengantre, siap menyantap makanan penuh nutrisi. Namun, tiba-tiba terdengar keluhan dari seorang siswa, "Bu, susunya mana?" Para panitia langsung saling pandang dengan wajah bingung. Ternyata, susu yang sudah dibeli lupa dimasukkan.

Melihat suasana yang memanas, seorang ibu yang sedang menunggu anaknya nyeletuk lantang, "Wah, ini pasti susunya buat kampanye nih! Kalau begini caranya, lain kali susu sekalian dipajang spanduk calegnya, Bu!" Semua yang mendengar langsung tertawa ngakak, meski panitia hanya tersenyum kecut.

Hari kedua, giliran Sekolah D. Menu hari itu mencantumkan buah semangka segar. Namun, saat semua siswa selesai makan, tidak ada satu pun yang mencicipi buah favorit itu. Lagi-lagi panitia lupa menyertakan semangka.

Seorang bapak yang biasanya tenang langsung berdiri, "Wah, semangkanya mau dijual lagi ya? Jangan-jangan buat bahan es krim rasa rakyat kecil!" Tawa bapak itu menggema, diikuti gelak para wali murid.

Cerita makin heboh ketika panitia memberikan klarifikasi, "Semangka dan susu tidak hilang, hanya salah tempat penyimpanan." Namun, lelucon-lucu baru terus bertebaran: dari "menu gizi halusinasi" hingga "diet panitia berfaedah."

Program makan gratis ini akhirnya tetap berlangsung dengan gelak tawa sebagai bumbu penyedap. Meski tak sempurna, rakyat memang jagonya menciptakan humor dari situasi yang "bergizi" ironi!

Seorang bapak yang tidak mau ketinggalan berdiri dan membacakan pantun jenaka-nya berikut:

"Makan gratis nasi berlauk,
Susunya hilang entah ke mana.
Panitia sibuk geleng-geleng kepala,
Ibu-ibu malah bikin suasana ceria!

Semangka hilang tak jadi makan,
Katanya disimpan di pabrik es krim.
Humor rakyat bikin semua tertawa,
Walau panitia merasa jadi korban himpitan!"


Orang-orang yang ada di sekolah itu tertawa penuh keceriaan. Wah kalau begini terus, kita bisa awet hidup karena selalu ceria dan penuh humor atas kesalahan-kesalahan manusiawi kita. Begitu kira-kira simpulan pengalaman makan siang bergizi gratis pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun