Pada akhirnya, ia ditemukan tewas di rumahnya sendiri, dikelilingi oleh coretan-coretan di dinding yang penuh dengan kata-kata tidak jelas, mencerminkan pikirannya yang telah hancur.
Ketiganya mendapatkan apa yang mereka inginkan -kekayaan dan kekuasaan- tetapi hanya untuk sementara.Â
Semua itu menghilang, meninggalkan mereka dalam penderitaan yang tak berujung.Â
Gunung Lawu tetap berdiri kokoh, menjadi saksi atas keserakahan manusia yang tak pernah mengenal batas.
"Khong kali kong," suara itu berbisik terakhir kalinya di telinga si ayah yang terkapar di tempat tidur tanpa bisa bergerak.Â
Ia hanya bisa menangis tanpa suara, menyadari bahwa ia telah kehilangan segalanya, bahkan jiwanya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H