Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Hari Tenang yang Tidak Tenang

26 November 2024   07:27 Diperbarui: 26 November 2024   07:30 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngaza: "Nah, itu dia! Jadi pesan kita, amplop ke amplop, tapi janjinya harus diinget. Harus ada follow up setelah suara kita dapat!"

Beongata: "Setuju! Kita bisa janjikan pembenahan jalan berlubang, trotoar yang lebih lebar, dan tentu saja... WiFi gratis!"

(ilustrasi olahan GemAIBot, dokpri)
(ilustrasi olahan GemAIBot, dokpri)

Mereka semua kembali tertawa, meski ada kesadaran yang menghangat di dalam hati mereka. Betapa pentingnya perubahan sesungguhnya dan bukan sekadar amplop, kaos yang dilempar-lempar atau bansos hanya berisi 2 bungkus beras dan lima kopi sachetan dengan merk paslon. 

Dalam gelak tawa mereka, tersimpan harapan bahwa pemilu kali ini bisa melahirkan pemimpin yang benar-benar peduli akan rakyat, bukan sekadar mengandalkan amplop untuk membeli suara.

Dan dengan itu, hari tenang yang tidak tenang pun berlanjut, dengan harapan esok akan membawa suara rakyat yang berharga bagi masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun