Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Tersiram Hujan

2 November 2024   21:40 Diperbarui: 2 November 2024   22:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KOPI TERSIRAM HUJAN

Kopi hitam di meja, tersiram hujan,
Pekatnya larut, pahitnya pun hilang,
Begitu juga hukum, tercampur kepentingan.

Penegak keadilan, bertopeng wajah lain,
Makelar kemenangan, asal bayaran tepat,
Menjual keadilan, di antara bayang dan amanat.

Penegak hukum hilang kejujuran,
Seperti kopi yang hilang rasa, hampa,
Rakyat tak lagi tahu siapa yang benar, siapa yang tega.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun