Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Manis dan Pahit Bertengkar

25 Oktober 2024   13:00 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:17 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Si pemuda termenung, menatap sisa kopinya yang mulai dingin. Di sana, di dalam gelas itu, pahit dan manis saling berbaur, tidak dapat dipisahkan. Mereka terus bertengkar, namun diam-diam, keduanya juga saling melengkapi. Pemuda itu akhirnya tersenyum kecil, meneguk habis sisa kopi dengan penuh kesadaran.

Ia meninggalkan rumah kepala suku dengan sebuah pemahaman baru, bahwa hidup memang seperti kopi, tidak akan pernah sepenuhnya manis, dan pahit itu perlu untuk membuat kita benar-benar merasa hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun