Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengorbanan, Harapan dan Keadilan di Tengah Penderitaan

20 Oktober 2024   08:30 Diperbarui: 20 Oktober 2024   08:30 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi berdasarkan Yesaya 53:10-11, hasil olahan GemAIBot, dokpri)

 

Ketiga, Panggilan untuk Membawa Keadilan dan Pembenaran

Hamba Tuhan dalam Yesaya 53 "membenarkan banyak orang oleh hikmatnya." Ini menekankan tanggung jawab kita sebagai umat beriman untuk menjadi agen keadilan dan kebenaran di tengah dunia yang dipenuhi dengan ketidakadilan.

Di masa sekarang, di mana sering kali terjadi ketidakadilan sosial, diskriminasi, dan korupsi, kita dipanggil untuk menjadi suara kebenaran dan bertindak dengan integritas. Tindakan kita dapat menjadi jalan bagi orang lain untuk mengenal keadilan dan kasih Tuhan.

 

Pesan Bagi Konteks Indonesia

Saat ini, Indonesia memasuki babak baru dalam sejarahnya dengan dimulainya transisi pemerintahan seiring pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Proses transisi ini, seperti halnya pengorbanan dan penderitaan yang digambarkan dalam Yesaya 53:10-11, mengandung tantangan dan harapan besar bagi bangsa.

Di tengah euforia dan ketidakpastian, masyarakat mungkin mengalami berbagai kesulitan, seperti penyesuaian kebijakan, perubahan arah pembangunan, dan ekspektasi yang tinggi terhadap pemimpin baru.

Namun, sama seperti janji dalam ayat tersebut bahwa ada terang setelah penderitaan, kita diingatkan bahwa transisi ini juga merupakan kesempatan untuk memperbarui komitmen terhadap nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Pemerintahan baru diharapkan membawa perubahan positif yang dapat membenarkan banyak orang, memperjuangkan kesejahteraan, dan menegakkan keadilan sosial.

Kita sebagai warga negara, seperti sang hamba dalam Yesaya, memiliki peran aktif dalam proses ini, baik melalui kontribusi nyata maupun doa, agar rencana Tuhan untuk bangsa ini dapat terwujud dalam setiap kebijakan dan tindakan.

Selamat hari Minggu

Salam dari Kaki Merapi

Alfred B. Jogo Ena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun