Bacaan pertama Hari Minggu Biasa XXIX pada 19-20 Oktober 2024 diambil dari Yesaya 53:10-11 sebagaimana yang dikutipkan secara lengkap di bawah ini.
Â
Yesaya 53:10-11 (TB) "Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hambaku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia tanggung."
Di tengah kesulitan dan penderitaan hidup, sering kali kita bertanya-tanya tentang makna di balik semua itu. Apakah ada tujuan yang lebih besar, atau sekadar derita yang tak berujung? Dalam kitab Yesaya, kita menemukan gambaran pengorbanan yang membawa penebusan, harapan yang muncul setelah kesusahan, dan panggilan untuk menegakkan keadilan. Ayat-ayat ini tidak hanya relevan bagi masa lalu, tetapi juga memberikan pesan yang kuat bagi kita yang hidup di zaman modern ini.Â
Mari kita merenungkan bagaimana pengorbanan dan penderitaan dapat membawa terang dan harapan baru, serta bagaimana kita dipanggil untuk menjadi agen keadilan di dunia yang penuh tantangan. Berdasarkan bacaan di atas, ada tiga point yang bisa dipakai sebagai bahan permenungan bagi kita.
Â
Pertama, Makna Pengorbanan dan Penebusan
Yesaya 53:10-11 menggambarkan penderitaan yang diderita oleh hamba Tuhan sebagai bagian dari rencana penebusan. Pengorbanan ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan kehendak Tuhan untuk membawa keselamatan kepada banyak orang.
Dalam konteks zaman sekarang, kita sering dihadapkan pada tantangan yang menuntut pengorbanan pribadi, baik itu dalam pelayanan, keluarga, atau pekerjaan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa meskipun pengorbanan tersebut mungkin berat, ada makna dan tujuan yang lebih besar di baliknya. Kita dipanggil untuk bertahan dan tetap setia, karena melalui kesulitan, ada potensi untuk membawa perubahan dan penebusan bagi diri kita dan orang lain.
Â
Kedua, Harapan di Tengah Penderitaan
Yesaya 53:11 berbicara tentang "melihat terang dan menjadi puas" setelah melalui penderitaan. Ini menunjukkan bahwa setelah kesusahan ada janji pemulihan dan sukacita. Di era sekarang, banyak orang bergumul dengan krisis seperti kesehatan mental, ekonomi, dan konflik sosial.
Ayat ini memberikan harapan bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segalanya; ada terang di ujung terowongan. Kita diundang untuk percaya bahwa di balik kesulitan, Tuhan sedang bekerja untuk membawa kita kepada pemulihan dan kehidupan yang lebih baik.