Menurutnya literasi pagi yang dilakukan di kelas menciptakan kesempatan bagi siswa untuk berbagi dan berdiskusi dengan guru dan teman-temannya, yang mempercepat perkembangan kemampuan literasi dan kognitif mereka. Vygotsky juga percaya bahwa membaca membantu siswa membangun hubungan antara teks dan realitas sosial mereka, yang penting untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sosial.
Dengan memahami kekuatan dan kelemahan siswa, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar.
Kolaborasi antara Sekolah dan Orang Tua
Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, literasi pagi tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan orang tua. Orang tua berperan penting dalam menciptakan lingkungan literasi di rumah. Donalyn Miller, seorang ahli literasi dan penulis buku The Book Whisperer, memiliki pandangan yang kuat mengenai keterlibatan orang tua dalam pengembangan literasi anak. Dia menekankan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam membangun kebiasaan membaca yang positif dan mendukung perkembangan literasi anak-anak mereka.
Miller bahkan menggarisbawahi tiga poin utama terkait keterlibatan orang tua yakni: Pertama, Model Perilaku Membaca. Orang tua yang aktif membaca dan menunjukkan kecintaan terhadap buku dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Anak-anak cenderung meniru perilaku ini, sehingga memiliki orang tua yang terlibat dalam membaca sangat penting.
Kedua, Akses ke Buku. Miller menyoroti pentingnya memberikan akses yang memadai kepada anak-anak untuk mendapatkan buku, terutama bagi mereka yang mungkin tinggal di daerah dengan akses terbatas. Keterlibatan orang tua dalam membantu anak-anak menemukan dan mengakses buku dapat sangat bermanfaat dalam meningkatkan minat baca mereka.
Ketiga, Pilihan dan Kemandirian. Memberikan anak-anak kesempatan untuk memilih buku yang mereka inginkan untuk dibaca, serta memberi mereka kebebasan dalam menentukan jenis bacaan, dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam membaca. Miller percaya bahwa memberi pilihan kepada anak-anak adalah langkah kunci untuk mengembangkan kecintaan mereka terhadap literasi.
Orang tua dapat memfasilitasi pembacaan di rumah dengan menyediakan berbagai jenis buku dan mendiskusikan isi bacaan bersama anak. Ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca anak, tetapi juga memperkuat hubungan antara orang tua dan anak, menciptakan ikatan yang lebih kuat melalui pengalaman belajar bersama.
Kesimpulan
Literasi pagi selama lima belas menit pertama di kelas menawarkan berbagai manfaat bagi siswa dan guru serta orang tua, dari membangun kebiasaan membaca hingga meningkatkan kecerdasan emosional, menumbuhkan minat, dan memetakan bakat siswa. Dengan melibatkan orang tua dalam proses ini, kita menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Tentu saja semua ini hanya bisa berjalan dengan lancar jika guru dan orang tua menunjukkan minat dan kebiasaan membaca juga, bukan hanya memerintah siswa atau anaknya membaca.Â
Pendidikan literasi adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan cara ini, kita dapat membangun generasi yang tidak hanya literat secara teknis, tetapi juga siap untuk menghadapi tantangan dunia yang kompleks dengan keterampilan yang diperlukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H