Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Ingin Punya Adik

29 September 2024   12:00 Diperbarui: 29 September 2024   12:07 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Ingin Punya Adik

Sebuah Monolog

[Kamar tidur Kakak, malam hari. Kakak duduk di tepi tempat tidur, merenung. Sesekali ia melihat ke arah jendela, lalu ke arah mainan-mainan di sekitarnya.]

Kakak:(tersenyum kecil, berbicara pada diri sendiri)


Aku selalu suka membayangkan bagaimana rasanya punya adik. Mama dan Papa bilang mereka sedang memikirkan untuk menambah anggota keluarga, dan entah kenapa, itu bikin hatiku hangat. Ada adik kecil yang akan main di sini, di kamar ini, sama aku.

Dari dulu, aku sering lihat teman-teman di sekolah yang punya adik. Mereka cerita betapa lucunya adik mereka, betapa serunya bisa ajarin adik jalan, ajarin adik ngomong. Kadang aku iri. Punya adik kayaknya seru, ya? Ada yang bisa diajak main, walaupun mungkin juga kadang berantem. Tapi, seenggaknya, aku gak akan sendirian lagi di rumah.

(tertawa pelan)


Waktu Mama tanya tadi, aku jawab cepat, "Iya, Ma! Aku mau punya adik!" Rasanya kayak mimpi mau jadi kenyataan. Aku bisa ajarin adik banyak hal. Aku bisa jadi Kakak yang baik, yang ngajarin dia baca buku cerita, main bola, atau... mungkin cuma ajak dia tidur kalau dia nangis tengah malam.

Tapi, jujur, aku juga mikir... Apa nanti Mama dan Papa masih kasih perhatian ke aku? Apa mereka masih ingat kalau aku juga anak mereka? Gimana kalau adik baru nanti lebih lucu, lebih manis, terus aku dilupakan?

(hentikan langkah sejenak, menarik napas dalam)


Tapi... mungkin enggak, ya? Mama sama Papa bilang, cinta mereka cukup buat semua. Katanya, mereka punya banyak cinta, kayak matahari yang nggak habis-habis sinarin kita. Aku ingin percaya itu. Aku ingin tetap bisa dekat sama mereka, walaupun nanti aku bukan satu-satunya anak lagi.

Mama juga bilang aku bakal punya peran besar kalau punya adik. Aku jadi Kakak, Kakak yang bisa bantu jaga adik. Kakak yang bisa bantu Mama, bantu Papa. Kakak yang bikin adik merasa aman. Itu tanggung jawab yang besar, ya. Tapi... aku suka tantangan itu. Aku pengen jadi Kakak yang bisa diandalkan.

(melihat ke arah boneka di sebelahnya, tersenyum lebih lebar)


Nanti kalau adikku lahir, aku akan kasih dia boneka ini. Boneka ini selalu bikin aku tenang waktu tidur. Aku harap dia juga akan merasa tenang. Mungkin aku harus mulai belajar sabar juga, ya? Soalnya katanya bayi suka nangis tengah malam. Tapi itu enggak masalah, aku akan coba bantu Mama menenangkan dia.

Malam ini... aku akan bermimpi tentang dia. Tentang adik yang nanti akan aku lindungi, yang akan jadi sahabat kecilku. Aku enggak sabar!

(mengambil selimut dan memeluk boneka, berbisik lembut)


Adik... Aku tunggu kamu di sini. Aku janji, aku akan jadi Kakak yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun