Ketiga, Kesederhanaan sebagai Cerminan Integritas. Paus dengan teladannya mengingatkan bahwa kesederhanaan adalah cerminan dari integritas moral dan spiritual. Pejabat yang menjalani kehidupan dengan sederhana dan bersahaja menunjukkan bahwa mereka tidak terikat pada kemewahan atau kepentingan duniawi, melainkan pada tugas mereka untuk melayani rakyat. Hal ini mengajak para pejabat untuk merenungkan gaya hidup mereka dan mempertimbangkan bagaimana mereka dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Keempat, Refleksi Terhadap Prioritas Kepemimpinan. Paus mengarahkan perhatian kita pada hal-hal yang lebih penting dalam kepemimpinan: perhatian pada kemanusiaan, moralitas (salah satunya tentang keselarasan atau kesesuaian antara kata dan tindakan), dan tanggung jawab sosial. Para pejabat dapat belajar bahwa prioritas utama dalam kepemimpinan adalah kesejahteraan dan kebaikan bersama (bonum commune), bukan hanya keberhasilan pribadi atau prestise. Dengan demikian, mereka dapat mengarahkan kebijakan dan keputusan mereka untuk menciptakan perubahan positif yang berdampak langsung pada kehidupan rakyat.
Dengan meneladani sikap Paus, para pejabat kita dapat mengubah cara mereka memimpin, menjadikan kerendahan hati dan keberpihakan pada rakyat sebagai prinsip utama dalam menjalankan tugas mereka bukan saja berupa janji-janji di atas langit, tetapi tapak demi tapak kebijaksanaan dan perbuatan nyata di atas tanah.
Selamat datang di Indonesia Papa Francesco. Inilah Indonesia, negeri ribuan pulau, ratusan bahasa dan budaya daerah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Roti dalam ikatan pemersatu Bahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H