Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al-Farghani, Bapak Astronomi dan Ilmuwan Muslim

29 Agustus 2024   20:45 Diperbarui: 29 Agustus 2024   20:45 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AL-FARGHANI, BAPAK ASTONOMI DAN ILMUWAN MUSLIM

Seri tokoh kedua

Tokoh kedua yang ada di dinding sekolah SMP PIRI Ngaglik adalah Al-Farghani. Al-Farghani, yang di Barat dikenal sebagai Alfraganus, adalah salah satu astronom dan ilmuwan Muslim yang paling terkenal pada abad ke-9. Nama lengkapnya adalah Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia lahir sekitar awal abad ke-9 di Farghana, sebuah wilayah yang sekarang berada di Uzbekistan, dan meninggal sekitar tahun 870 M. Al-Farghani terkenal terutama karena kontribusinya dalam ilmu astronomi, khususnya dalam merangkum dan menjelaskan konsep-konsep yang dikembangkan oleh para astronom sebelumnya, termasuk Ptolemaeus.

Peran dan Kontribusi Al-Farghani

Pertama, Karya Utama yakni "Kitab fi Harakat al-Samawiyah wa Jawami Ilm al-Nujum"
Buku tentang Gerakan Benda-Benda Langit dan Ikhtisar Ilmu Bintang ini merupakan salah satu karya astronomi paling berpengaruh pada masanya dan menjadi rujukan utama di dunia Islam dan Eropa selama berabad-abad. Buku ini adalah sebuah ikhtisar dari karya Ptolemaeus, tetapi dengan beberapa koreksi dan penyederhanaan yang memungkinkan lebih banyak orang memahaminya. Buku ini mencakup penjelasan tentang orbit-orbit planet, pergerakan matahari dan bulan, serta berbagai fenomena astronomi lainnya.

Kedua, Penyebaran Ilmu Astronomi di Eropa. Al-Farghani memainkan peran penting dalam penyebaran pengetahuan astronomi dari dunia Islam ke Eropa. Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dan menjadi salah satu teks rujukan utama di universitas-universitas Eropa selama Renaisans. Karya ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang model geosentris, tetapi juga menjadi dasar bagi perbaikan model tersebut di kemudian hari oleh ilmuwan seperti Copernicus.

Ketiga, Kontribusi terhadap Pengukuran Geografi. Selain astronomi, Al-Farghani juga memberikan kontribusi signifikan dalam pengukuran geografis. Dia berpartisipasi dalam proyek besar yang diprakarsai oleh Khalifah Al-Ma'mun untuk mengukur keliling bumi. Pengukuran ini dilakukan dengan tingkat ketelitian yang mengagumkan pada zamannya dan menjadi salah satu dasar pengukuran geografis dalam ilmu pengetahuan.

Keempat, Peran dalam Kalender dan Waktu. Al-Farghani juga berperan dalam penyempurnaan kalender dan penentuan waktu. Pengetahuannya tentang pergerakan benda langit membantu dalam menetapkan kalender yang lebih akurat, yang sangat penting bagi penentuan waktu shalat, puasa, dan perayaan hari-hari besar dalam Islam. Karyanya juga berkontribusi pada pengembangan berbagai instrumen astronomi, seperti astrolabe, yang digunakan untuk menentukan posisi benda langit dan navigasi.

Kelima, Pengaruh Terhadap Ilmuwan Lain. Al-Farghani memiliki pengaruh besar terhadap ilmuwan Muslim lainnya, seperti Al-Battani dan Al-Biruni, yang melanjutkan dan mengembangkan lebih lanjut karya-karyanya dalam astronomi. Pengaruhnya juga dirasakan di Eropa, di mana karyanya menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di berbagai universitas selama berabad-abad.

(islamdigest.republika.co.id)
(islamdigest.republika.co.id)

Relevansi bagi Ilmu Pengetahuan Modern

Al-Farghani memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman manusia tentang alam semesta dan bumi. Meski konsep geosentris yang ia ikuti akhirnya digantikan oleh model heliosentris, metode dan pengamatan yang ia lakukan tetap berharga dalam sejarah ilmu pengetahuan. Peran Al-Farghani dalam menjembatani pengetahuan antara peradaban Yunani Kuno dan dunia modern, serta dalam menyebarkan pengetahuan astronomi ke Eropa, menjadikannya sebagai salah satu tokoh kunci dalam sejarah sains.

Kontribusinya dalam pengukuran keliling bumi menunjukkan kemampuan ilmuwan Muslim dalam melakukan pengukuran yang teliti, yang berdampak pada perkembangan ilmu geografi. Hingga hari ini, Al-Farghani dihormati sebagai salah satu pelopor dalam bidang astronomi dan geografi, dan karyanya terus dipelajari sebagai bagian dari sejarah ilmu pengetahuan.

(nataatmadja.blogspot.com)
(nataatmadja.blogspot.com)

Beberapa sumber yang memuat informasi tentang Al-Farghani:

1) "The Fihrist" by Ibn al-Nadim. Sama seperti Al-Kindi, Al-Farghani juga disebutkan dalam "The Fihrist," sebuah katalog karya-karya penulis Arab. Buku ini adalah salah satu sumber primer yang penting untuk memahami kontribusi Al-Farghani dalam astronomi.

2) "Al-Farghani and the Astrolabe" by Edward S. Kennedy. Artikel ini, yang diterbitkan dalam jurnal Isis, menjelaskan kontribusi Al-Farghani terhadap ilmu astronomi dan penggunaannya dalam instrumen seperti astrolabe. Edward S. Kennedy juga membahas karya-karya Al-Farghani dalam konteks sejarah ilmu pengetahuan.

3) "The Astronomical Works of Al-Farghani" by R. Rashed and A. Djebbar. Buku ini adalah analisis mendalam tentang karya-karya Al-Farghani dalam astronomi. Ini mencakup diskusi tentang "Kitab fi Harakat al-Samawiyah wa Jawami Ilm al-Nujum," serta pengaruhnya terhadap ilmuwan Eropa.

4) "Kitab fi Harakat al-Samawiyah wa Jawami Ilm al-Nujum" (Buku tentang Gerakan Benda-Benda Langit dan Ikhtisar Ilmu Bintang). Ini adalah karya utama Al-Farghani yang tersedia dalam beberapa terjemahan dan edisi. Terjemahan Latin dari karya ini, yang dikenal sebagai "Elementa Astronomica", menjadi rujukan penting di Eropa pada abad pertengahan. Terjemahan modern ke dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lainnya bisa ditemukan dalam berbagai koleksi manuskrip dan perpustakaan akademik.

5) "The Genius of Arab Civilization: Source of Renaissance" by John S. Badeau and John R. Hayes. Buku ini membahas kontribusi peradaban Arab terhadap kebangkitan ilmu pengetahuan di Eropa, termasuk peran Al-Farghani dalam astronomi. Buku ini juga mencakup analisis tentang bagaimana karya-karya Al-Farghani mempengaruhi pemikiran ilmiah di dunia Barat.

6) "A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam" by George Saliba. George Saliba, seorang ahli sejarah astronomi Islam, menulis tentang kontribusi Al-Farghani dalam bukunya ini. Saliba memberikan wawasan tentang bagaimana Al-Farghani dan ilmuwan sezamannya mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan astronomi di dunia Islam dan Eropa.

7) "Astronomy in the Islamic World: The Legacy of Al-Farghani" by David A. King.
Buku ini mengeksplorasi warisan astronomi Al-Farghani dalam konteks sejarah sains Islam. David A. King membahas secara rinci berbagai karya Al-Farghani dan dampaknya terhadap perkembangan ilmu astronomi.

8) "The Book of Instruction on the Elements of Astronomy" by Al-Farghani (Translated by Jacob Golius). Terjemahan ini, yang pertama kali diterbitkan pada abad ke-17 oleh Jacob Golius, menjadi salah satu teks astronomi yang paling banyak digunakan di universitas-universitas Eropa selama berabad-abad. Buku ini berisi kutipan langsung dari karya Al-Farghani dan memberikan wawasan mendalam tentang pemikirannya.

Relevansinya bagi siswa

Pertama, Teladan Kepemimpinan Ilmiah. Al-Faghani adalah contoh dari seorang ilmuwan yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan di masanya. Dengan menampilkan foto atau citra tokoh ini, sekolah mungkin ingin mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan bagaimana kontribusi ilmiah bisa berdampak luas.

Kedua, Motivasi untuk Belajar. Melihat foto tokoh sejarah yang berprestasi dapat memotivasi siswa untuk mengikuti jejak mereka dalam mengejar pendidikan dan pengetahuan. Ini bisa menjadi pengingat bahwa siapa pun bisa membuat dampak besar dalam bidang yang mereka tekuni.

Ketiga, Pentingnya Sejarah dan Warisan. Dengan menampilkan tokoh seperti Al-Faghani, sekolah juga bisa ingin mengajarkan pentingnya menghargai sejarah dan warisan ilmiah dari berbagai budaya, terutama dalam konteks pendidikan yang lebih luas.

Keempat, Menghormati Kontribusi Dunia Islam. Ini juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan kepada siswa tentang kontribusi signifikan dunia Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan, matematika, dan astronomi, yang kadang kala terabaikan dalam kurikulum modern.

Daftar Bacaan:

https://en.wikipedia.org/wiki/Al-Farghani

https://tirto.id/profil-al-farghani-astronom-muslim-penentu-ukuran-planet-gAbM

https://islamdigest.republika.co.id/berita/qao2lh366/al-farghani-perintis-astronomi-modern#google_vignette

https://muslimheritage.com/people/scholars/al-farghani-alfraganus/

https://www.encyclopedia.com/reference/encyclopedias-almanacs-transcripts-and-maps/al-farghani

https://www.encyclopedia.com/science/encyclopedias-almanacs-transcripts-and-maps/abul-abbas-ahmad-ibn-muhammad-ibn-kathir-al-farghani-also-known-muhammad-ibn-kathir-ahmad-ibn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun