SANTA MONIKA TELADAN HARAPAN BAGI KELUARGA
Santa Monika adalah sosok yang tak terpisahkan dari kisah pertobatan salah satu teolog terbesar dalam sejarah Kristen, Santo Agustinus. Lahir sekitar tahun 331 di Tagaste, sebuah kota di Afrika Utara, Santa Monika dikenal sebagai seorang istri dan ibu yang penuh ketekunan dan kesabaran dalam hidupnya.Â
Sejak menikah dengan Santo Patricius, seorang pria yang tidak berbagi iman Kristen yang dianutnya, Santa Monika menghadapi banyak tantangan.Â
Meskipun suaminya sering bersikap kasar dan menjalani hidup yang jauh dari nilai-nilai iman, Santa Monika tidak pernah berhenti berdoa dan berharap agar suaminya bisa mengenal dan mencintai Allah seperti dirinya. Doa-doanya akhirnya dijawab ketika Patricius bertobat sebelum meninggal, menjadi bukti nyata bahwa iman dan keteguhan hatinya tidak pernah sia-sia.
Namun, tantangan terbesar dalam hidup Santa Monika bukan hanya dari suaminya, tetapi juga dari anaknya, Agustinus. Agustinus menjalani masa muda yang penuh dengan pencarian akan kebahagiaan duniawi, jauh dari jalan iman yang diharapkan ibunya.Â
Santa Monika, dengan hati yang penuh cinta dan ketekunan, terus berdoa untuk pertobatan putranya, bahkan sampai rela mengikuti Agustinus ke berbagai kota di Eropa demi memastikan ia tidak lepas dari pandangan doanya.Â
Bertahun-tahun doa yang tak putus-putusnya akhirnya membuahkan hasil ketika Agustinus mengalami pertobatan radikal dan menjadi salah satu pujangga gereja yang paling dihormati dalam sejarah Gereja. Pemikiran-pemikirannya menjadi rujukan moral hingga hari ini.
Keteladanan Santa Monika tidak hanya penting dalam konteks sejarah gereja, tetapi juga memberikan inspirasi yang mendalam bagi para ibu dan istri di zaman sekarang. Di tengah-tengah dunia yang sering kali dipenuhi dengan tantangan dalam kehidupan keluarga, Santa Monika mengajarkan bahwa doa adalah senjata paling ampuh untuk menghadapi segala kesulitan.Â
Kesabaran, ketekunan, dan keyakinan yang kuat dalam kuasa doa adalah nilai-nilai yang diwariskan Santa Monika kepada setiap ibu dan istri yang merindukan kedamaian dan keselamatan bagi keluarga mereka.
Bagi banyak wanita modern, kisah Santa Monika menjadi pengingat bahwa dalam setiap situasi, seberat apapun, Tuhan selalu mendengar doa yang dipanjatkan dengan iman yang tulus. Keteladanannya menunjukkan bahwa perubahan hati, yang tampaknya mustahil, dapat terjadi jika kita tidak pernah berhenti berdoa dan percaya. Santa Monika menjadi simbol kekuatan spiritual yang dimiliki oleh setiap ibu dan istri yang, dengan cinta dan doa, dapat mengubah tidak hanya hati orang-orang yang mereka kasihi tetapi juga sejarah dunia. Keteladanan Santa Monika adalah keteladanan akan harapan, akan cahaya yang bersinar di ujung kegelapan, cahaya yang menerangi lorong-lorong kehidupan yang suram bahkan gelap.Â
Untuk para ibu yang memakai nama pelindung Santa Monika, teristimewa istri saya yang memakai nama pelindung Krisma Santa Monika, tulisan ini saya persembahkan.
Sumber: https://catholicexchange.com/st-monica-teaches-us-to-persevere-in-hope/