Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sepak Bola, Perjalanan yang Penuh Perubahan dan Evolusi

26 Agustus 2024   21:31 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:36 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEPAK BOLA, PERJALANAN YANG PENUH PERUBAHAN DAN EVOLUSI

Sepak bola adalah panggung yang menyajikan berbagai cerita tentang pencapaian, perjuangan, dan evolusi manusia. Dalam dunia ini, Endrick, Kylian Mbappe, Robert Lewandowski, dan Iago Aspas mewakili berbagai tahap dalam perjalanan hidup seorang atlet, masing-masing membawa filosofi dan dinamika psikologis yang unik ke dalam permainan.

Endrick Felipe Moreira de Sousa atau yang terkenal dengan Endrick, pemain asing asal Brasil paling belia (18 tahun) di Liga Spanyol (La Liga), baru saja mencuri perhatian dalam debutnya dengan mencetak gol hanya dalam waktu 10 menit. Di usia yang begitu muda, dia adalah personifikasi dari potensi dan harapan yang mekar. Secara filosofis, Endrick adalah representasi dari "permulaan" dalam kehidupan, di mana setiap aksi di lapangan adalah ekspresi murni dari gairah dan bakat alami yang belum tersentuh oleh kompleksitas dan tekanan hidup.

Sedangkan secara psikologis, dia mungkin menikmati kebebasan dan kegembiraan bermain sepak bola tanpa beban besar, meskipun di balik itu, ada tekanan dari ekspektasi yang mungkin belum sepenuhnya dia sadari. Jika ditangani oleh pelatih yang tepat dan dukungan lingkungan sepak bola yang kondusif, dia bisa menjadi pemain hebat seperti pemain Brasil lainnya yang berada di Real Madrid (Vinisius Junior dan Rodrygo).

(detik.com)
(detik.com)

Di sisi lain, Kylian Mbappe, yang saat ini masih mencari peluang mencetak gol setelah dua laga, berada di puncak kariernya, tetapi juga menghadapi tantangan untuk memenuhi ekspektasi yang semakin tinggi. Mbappe adalah contoh dari fase "pertumbuhan" di mana pencapaian masa lalu menjadi bayang-bayang yang menuntut lebih banyak. Memang, secara filosofis, Mbappe berada dalam persimpangan antara ekspektasi dan kenyataan, di mana ia harus terus berinovasi dan beradaptasi untuk tetap relevan di puncak.

Sedangkan secara psikologis, dia mungkin mengalami ketegangan antara keinginan untuk terus maju dan beban ekspektasi yang terus meningkat, yang bisa mempengaruhi kinerjanya di lapangan. Apalagi sepeninggalan dia, PSG dalam dua pertandingan sudah menghasilkan 10 gol. Hal ini bisa menambah tekanan psikologis ternyata tanpa dia klub lamanya, PSG tetap moncer dengan tanpa bergantung pada seorang Mbappe seperti di masa sebelumnya.

Sementara itu, Robert Lewandowski dan Iago Aspas, dua striker veteran yang terus menunjukkan sentuhan magisnya di usia senja, adalah simbol dari "kebijaksanaan" yang datang dengan waktu. Secara filosofis, mereka berada dalam fase "pemahaman" di mana sepak bola bukan lagi tentang pencapaian individual semata, tetapi tentang menikmati permainan, berbagi pengalaman, dan membimbing generasi berikutnya.

(20minutos.es)
(20minutos.es)

Sedangkan secara psikologis, mereka telah mencapai tingkat keseimbangan di mana mereka memahami keterbatasan mereka dan menggunakan pengalaman serta kecerdasan mereka untuk mengatasi tantangan fisik yang semakin meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun